Saturday, December 10, 2016

Hidup Ini Seperti Bola – Catatan Dari Seorang Penonton PSM vs Persija


Sabtu 10 Desember 2016 kemarin, PSM VS Persija telah bertanding di stadion Andi Mattalatta dengan berbagai serangan dari kedua tim sepakbola kebanggaan Indonesia. Hasilnya, Persija meraih kemenangan dengan skor 1-0.  

Penonton yang sudah memenuhi stadion dan siap melaksanakan pesta kemenangan malam itu, akhirnya hanya bisa tersenyum melihat hasil akhir pertandingan. Emmanuel Kenmogne dan para pemain dari Persija menggunggurkan pesta kemenangan. Meski pada akhir pertandingan, lagu-lagu kemeriahan pendukung PSM terdengar dan kembang api pun terlihat sangat cantik di langit stadion.
* * *
Hidup ini seperti bola, itulah kata-kata yang terdengar dari seorang yang tidak saya kenal. Tapi, dari gaya pakaiannya, dia adalah pendukung setia tim PSM. Saya pun menganguki kata-kata itu. Setiap kemenangan dan kekalahan itu adalah pembelajaran. Dari keduanya, kita belajar tentang kehidupan. Termasuk malam ini, saat PSM kalah. Para pendukung, termasuk saya pun belajar tentang kehidupan yang seperti bola di lapangan hijau, terus berputar, memutari kehidupan yang penuh suka dan duka.

Friday, October 7, 2016

Bagaimana Mengimplementasikan Global Citizen di Tingkat Sekolah?

Catatan Hari Pertama “The Launch of Generation Global”

Setelah pemaparan materi dari Prof. Dr. Arief Rachman, para peserta The Launch of Generation Global menerima materi dari Dra. Hasnah Gasim (National Coordinator of UNESCO ASPnet/iEARN Indonesia)  dengan judul What is Global Citizenship? (6/10).

Dalam paparan Bu Hasnah, Global Citizen (warga dunia) adalah seseorang yang berkontibusi untuk global, sadar tentang perannya di dunia yang global serta memahami isu-isu yang sedang melanda. Lebih lanjut, Bu Hasna menjelaskan bahwa dengan memahami peran sebagai Global Citizen, seseorang akan lebih menghargai keberagaman dan berkontribusi di berbagai bidang untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Pemahaman Tentang Pendidikan Global

Catatan Hari Pertama “The Launch of Generation Global”
Delegasi Bosowa School Makasar bersama Prof. Arief
Global education is not only about global themes, world problems and how to find solutions. It is about how to envision a common future with better life conditions for all

Demikianlah potongan kutipan dari Prof Dr. Arief Rachman, M.Pd yang merupakan Dosen Senior Universitas Negeri Jakarta saat memaparkan kepada para peserta The Launch of Generation Global  & Teachers Training Workshop ‘Cultivating Values of Respect to Diversity Through Dialogue” tentang pendidikan global. Paparan materi Prof Arief berjudul Global Education, Its Content and Competences.

Thursday, October 6, 2016

Hari Berbagi PCMI SULSEL : Tips Mendapatkan Beasiswa

Nurhady Sirimorok dan Widyarini Bakhri adalah dua anggota PCMI SULSEL yang berbagi pada kegiatan Hari Berbagi PCMI SULSEL. Tema yang kemarin (26/9) mereka paparkan adalah Tips Mendapatkan Beasiswa. Nurhady Sirimorok yang merupakan alumni Pertukaran Pemuda Indonesia-Kanada adalah Stuned Awardee, beasiswa fully funded dari Pemerintah Belanda beberapa tahun silam. Sedangkan Widyarini adalah mahasiswa semester III program Pascasarjana UNHAS yang memperoleh beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Dalam paparannya, Nurhady Sirimorok menjelaskan bahwa dalam mengejar beasiswa yang pertama dilakukan adalah bertanya pada diri sendiri tentang jurusan apa yang akan diambil. Ini akan mengantarkan kita untuk mencari tahu universitas yang akan dipilih. Selanjutnya adalah menggali informasi tentang tawaran beasiswa, misalnya persyaratan dan timeline. Berikut adalah beberapa link yang dibagikan.

Sunday, October 2, 2016

Belajar Bahasa Inggris, Baca Tulis dan “Warna Origami”


Pengaplikasian kelas SIGi Carakde dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kebutuhan bertujuan untuk menyesuaikan tingkat kebutuhan adik-adik binaan SIGi Makassar.

Pengaplikasian kurikulum dan silabus yang disusun oleh tim SIGi Carakde ini bisa dilihat di setiap pertemuan. Seperti kemarin (2/9), kelas alternatif ini pun dibagi dalam 3 kelompok dengan materi pembelajaran yang berbeda. Kelompok 1 yang terdiri dari adik-adik SD yang sudah lancar membaca diberikan pelajaran Bahasa Inggris dengan materi “Self Introduction”. Kelompok 2 yang terdiri dari adik-adik SD yang belum mengenal alpabet dengan baik diberikan pelajaran lanjutan Baca Tulis yang memang sudah setiap pertemuan dilakukan. Sedangkan kelompok 3 yang terdiri dari adik-adik dikisaran umur 5-7 tahun diberikan kelas “Warna Origami” yang penuh dengan canda tawa khas anak kecil.

Wednesday, September 28, 2016

Apartemen, Solusi Yang Menciptakan Keuntungan

Saat membuat tulisan ini, saya pun teringat pada kenangan tahun 2015 silam saat menghabiskan 5 minggu di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu saya tinggal bersama ibu angkat di sebuah apartemen. Tepatnya di 900 South Michigan Avenue 1908. Saya merasa berada di apartemen sangat menyenangkan. Menikmati pagi dengan olahraga bersama ibu angkat, menikmati senja sepulang kerja dari arah teras lantai 19 dan mengembangkan networking melalui Thursday Thirsty.
* * *
Kebutuhan tinggal di apartemen ternyata bukan hanya di negara-negara luar semisal Amerika. Kebutuhan ini semakin meningkat seiring berkurangnya lahan untuk pemukiman, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, jika ditilik, selain menjadi solusi maksimalisasi lahan dengan penciptaan hunian yang nyaman dengan beragam fasilitas, apartemen pun bisa memberikan beberapa keuntungan. Berikut beberapa keuntungan memilih apartemen.

Kenyamanan di Apartemen Juga Bisa Melatih Kemandirian
Seorang siswa saya bernama Celine Claudia yang saat ini memasuki semester 1 di sebuah kampus swasta memilih tinggal di apartemen. Menurutnya, meskipun berada dalam kondisi yang nyaman di apartemen, tinggal di apartemen membuat dia bisa mandiri dalam mendisiplinkan diri, mengatur keuangan, dan mengatur waktu ditengah padatnya rutinitas sebagai mahasiswa baru. Celine pun yang awalnya tidak mampu melaksanakan pekerjaan rumah seperti memasak dan membersihkan apartemen, pada akhirnya mampu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Celine yang tampak menikmati apartemen impiannya
Thursday Thirsty, Rutinitas Menyenangkan Penghuni Apartemen
Selain berbagai fasilitas yang disiapkan oleh pengembang apartemen seperti kolam renang, taman bermain dan tempat publik lainnya, Thursday Thirsty bisa menjadi agenda rutin yang menyenangkan para penghuni. Kegiatan ini merupakan agenda kumpul bersama di Kamis sore sambil bercengkrama dengan para penghuni unit apartemen. Meski Thursday Thirsty ini saya adopsi dari pengalaman tahun lalu di Chicago, kegiatan ini bisa diikuti untuk lebih memperluas networking dan mempererat hubungan kekeluargaan. Menyenangkan kan?

Monday, September 26, 2016

Meski Banjir, Kelas Carakde Tetap Terlaksana

Adik-adik di jalan Adiyaksa Baru tampak antusias saat mengikuti kelas CARAKDE kemarin (25/9). Meski area sekitar tempat belajar dalam keadaan banjir, kelas masih terlaksana dengan lancar dan penuh canda tawa.

Wednesday, September 21, 2016

Terengganu, I’m Coming

Bagian Ketiga #ceritadariterengganu
Melakukan berbagai perjalanan layaknya menabung banyak pengalaman. Perjalanan kali ini adalah ke Terengganu, salah satu negara bagian Malaysia yang terletak di Pantai Timur Semenanjung Malaysia.

Meski harus menghabiskan malam dan menunggu pagi di Terminal Bersepadu Selatan (TBS), perjalanan menuju Terengganu ini mengesankan. Selain cerita bersama Pak Iman, seorang penghasil devisi asal Surabaya dan tentang Canai serta Istana Maziah, ada beberapa hal menarik lain di tempat ini.

Tuesday, September 20, 2016

Canai dan Apam, Serta Istana Maziah Terengganu

Bagian Kedua #ceritadariterengganu
salah satu bagian dari Istana Maziah (bangunan lama)
14 September 2016
“Kita kemana lagi?” tanyaku pada Mira, sahabat yang kukenal saat kami sama-sama mengikuti program Indonesia Malaysia Youth Exchange Program 2014. Pagi itu kami baru saja selesai menyantap Canai dan Apam sebagai sarapan di kedai tempat sahabat Mira bekerja. Nama kedai itu Naj D’ Leaf Restaurant.
“Istana Maziah,” jawabnya sambil tetap mengemudi dengan santai.
 

Berkenalan Dengan Pak Iman, Penghasil Devisa Indonesia Asal Surabaya

Bagian Pertama #ceritadariterengganu
bersama Pak Iman (kanan) dan seorang pemuda Bangladesh (depan saya)
“Mau kemana?” tanya seorang lelaki yang saya perkirakan berumur lebih dari 45 tahun.
Dialek Melayu terdengar khas dari cara bicaranya. Saat itu kami tengah berdiri di Gate 1 Terminal Bersepadu Selatan di Kuala Lumpur, menunggu kedatangan bis Mata Air. Waktu setempat menunjukkan pukul 12 siang.
“Kuala Terengganu Pak,” saya pun menjawab.
“Sama,” sambungnya ringkas.

Sunday, September 18, 2016

Kapan Seseorang Akan Berhenti Belajar?

Catatan Ketiga (terakhir) dari YSEALI U-CAMP
bersama dua inspirator muda dari Aceh, Cut Ervida dan Mariska Nanda
Selama 3 hari sesi materi YSEALI U CAMP, di hari ketiga, Pak Frans selaku Senior Facilitator UID memaparkan saat-saat dimana seseorang akan berhenti belajar. Saat-saat itu adalah ketika seseorang:
1.    Fokus terlalu pada diri sendiri
2.    Fokus pada masalah
Untuk sebuah masalah, ada berbagai macam solusi
3.    Ketika kita terpaku pada rutinitas yang itu-itu saja

Change Your Words, Change Your World

Catatan Kedua dari YSEALI U-CAMP

Sebagai pemimpin yang baik, buatlah orang-orang tergerak dalam melakukan sesuatu, bukan karena terpaksa, tapi orang memang melaksanakan sesuatu hal karena keinginannya sendiri. Oleh karena itu, pergunakanlah kata-kata yang membuat orang tertarik untuk bergerak. It sounds simple, but it isn’t easy to apply. But when we can change our words, we can change the world. Hal ini juga menjadi catatan penting bagi saya setelah mengikuti YSEALI U-Camp.

Sebagaimana kita ketahui bahwasanya menjadi seorang pemimpin, bukan hanya persoalan visi personal, tapi juga visi komunal. Oleh karena itu seorang pemimpin mampu membahasakan visi komunal tersebut dengan tepat dan lugas. Sehingga setiap orang yang dipimpin mampu memahami arah dari sebuah pergerakan yang dilakoninya. Insipiring Leader is someone who knows the goal and act (not just a theory).

3C and 3H in Leadership

Catatan Pertama dari YSEALI U-CAMP


Satu per satu peserta memasuki ruang kegiatan YSEALI U-CAMP. Banyak diantara mereka yang sudah saling kenal, karena pernah mengikuti program YSEALI sebelumnya. Suasana keramahtamahan dan persahabatan pun terasa  selama kegiatan yang dilaksanakan oleh United in Diversity (UID) bekerjasamadengan US Embassy pada 22-24 Agustus 2016 di Artotel Hotel, Thamrin, Jakarta.



Tuesday, September 6, 2016

GYSD 2016, Bukti Jiwa Relawan Para Siswa Bosowa School Makassar

Para siswa SMP Bosowa School Makassar (SMP) membuktikan bahwa menjadi relawan bisa dilakukan sedini mungkin. Jiwa relawan mereka ini buktikan dalam sebuah kegiatan bertajuk Global Youth Service Day (GYSD) 2016, sebuah kegiatan berskala internasional yang melibatkan remaja sebagai relawan untuk masyarakat.

GYSD 2016 yang mengangkat tema “We are Young Leaders, We Love Village” dilaksanakan di Desa Bonto Bulaeng Kabupaten Bantaeng pada tanggal 2-3 September. Para siswa SMP BSM menjadi relawan program pendidikan dengan mengajar anak-anak di SD  Sinoa serta pemutaran film Laskar Pelangi untuk masyarakat setempat, program kesehatan dengan membantu dokter dan bidan melakukan pelayanan kesehatan masyarakat secara gratis serta bidang lingkungan dengan melakukan penanaman pohon.

Monday, August 29, 2016

Kebahagiaan Berbagi di Panti Asuhan At-tiin


Matahari teras menyengat siang itu. Rasanya panas, tapi malah terus memanasi semangat para SIGiers Makassar, sebutan untuk para relawan Komunitas Sahabat Indonesia Berbagi (SIGi) Makassar berbagi di Panti Asuhan At-Tiin melalui kegiatan Project Berbagi ke-13 yang diadakan pada tanggal 28 Agustus 2016.

Selama kegiatan berlangsung, saya melihat dan mendengar gelak tawa adik-adik panti khususnya melalui permainan kebersamaan yang sudah disiapkan oleh para SIGiers. Ada juga keseriusan yang ditampakkan mereka saat mengikuti pengarahan cara menyikat gigi yang benar yang dipandu oleh kakak-kakak dari Rotari Act Makassar, membuat pocket book yang dipandu kak Indi serta sharing inspirasi dari kak Uni. Tak ketinggalan, ada banyak harapan saat adik-adik menuliskan impian mereka dalam sesi wall of dreams.

Sunday, August 28, 2016

Bahagia Jadi Bagian Antrian Panjang Film Uang Panai

Sejak diputar perdana pada tanggal 25 Agustus 2016, film Uang Panai membuat antrian panjang untuk mendapatkan tiketnya. Film ini tidak hanya menarik orang-orang dewasa, tapi juga remaja bahkan anak-anak.

Wednesday, August 17, 2016

Kusuma Berani Tolak Tawaran PNS Untuk Jadi Atlet Panah Indonesia


Itulah salah satu bagian yang ada dalam film 3  Srikandi. Film Indonesia yang berkisah tentang 3 atlet wanita cabang panahan yang meraih medali di ajang Olimpiade Musim Panas tahun 1988 di Seoul. Para perempuan itu adalah Kusuma (Tara Basro), Lilies (Chelse Islan) dan Nurfitriyana (Bunga Citra Lestari). Mereka bertiga akhirnya dilatih oleh Donald Pandiangan (Reza Rahardian) yang sudah lama mengkhilang karena terpukul di tahun 1980 saat dia batal mengikuti Olimpiade Moskow karena alasan politik.

Monday, August 15, 2016

Camping Biar Tak Gampang Panik


Potongan Catatan Camping di Bumi Perkemahan Surandar
Meski bermodalkan penerang seadanya, Jumat malam tanggal 12 Agustus kemarin, saya pun tiba di Bumi Perkemahan Surandar di Kabupaten Maros. Saya pernah ke tempat itu tapi lupa kapan dan dalam rangka apa kala itu. Tahun 2007 atau mungkin tahun 2008. Ah...lupakan. Intinya, saya ke sana lagi, bersama 125 siswa asrama Bosowa School Makassar serta beberapa guru asrama termasuk bersama Hasriani, Andi Sulhaerah serta suster cantik dan baik hati Nur Faizah Syam.



Pasca kegiatan, foto-foto kami pun bertebaran di media sosial. Termasuk dengan album foto berjudul “Camping Biar Tak Gampang Panik” yang diunggah Hasriani. Yup, betul, Hasriani, Andi Sulhaerah, Nur Faizah Syam dan saya sejatinya menikmati panorama di tempat perkemahan itu. Meski bukan pertama kalinya kami berempat menikmati kegiatan di alam terbuka, tetap saja ada rasa takjub atas panorama ciptaan Tuhan di sana. Ada tebing-tebing cantik, suasana yang sejuk dikelilingi pepohonan hijau yang rindang,  sungai yang mengalir serta suasana hangat kebersamaan para siswa Asrama, guru serta para supporting team Asrama Bosowa School Makassar yang bisa jadi berbeda ketika berada di asrama. Di sini, keakraban terasa lebih terasa. Para siswa pun semoga bisa semakin belajar tentang solidaritas, kreatifitas dan kepekaan sosial. 


Ya, hari itu sama seperti kami bekerja 2 x 24 jam. Jumat-Sabtu, 12-13 Agustus 2016. Mendampingi para siswa Asrama Bosowa School Makassar yang melaksanakan kegiatan Camping for Fun. Meski lelah dan mulai bermata panda, kami tetap bahagia. Menikmati pekerjaan sambil melihat generasi penerus bangsa menikmati kebersamaan di alam terbuka. Dan pastinya, melalui kegiatan di alam terbuka, misalnya camping, kita belajar untuk mampu bertahan di berbagai situasi yang tak menentu tanpa panik yang berlebih.


Yuk camping lagi, biar tak gampang panik ! J