Monday, May 2, 2016

Pendidikan Merubah Kehidupan

(Catatan Hari Pendidikan Nasional)


“Pendidikan merubah kehidupan,” perkataan singkat yang sering saya dengarkan dari ibu. Kata-kata itu juga menjadi penyemangat bagi saya saat berada di masa-masa sekolah hingga perguruan tinggi. Masa-masa itu terkadang sulit, tapi saya selalu yakin kehidupan yang dulu “serba kekurangan” bisa berubah. Pada akhirnya pun terbukti, pendidikan merubah kehidupan pribadi saya. Meski pun tetap saja berbagai tantangan muncul, tapi kehidupan tidak seperti “dulu” lagi.
* * *
Pengalaman pribadi saya menunjukkan manfaat dari kehidupan, salah satunya menciptakan kehidupan yang “sejahtera.” Hal ini pun dialami banyak orang yang berjuang dari nol hingga menjadi “seseorang” saat ini. Itulah pendidikan yang seyogyanya penting dalam kehidupan ini.

Karena bisa merubah kehidupan, tentunya pendidikan bisa digunakan dalam menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan bangsa. Sayangnya berbagai persoalan sampai saat ini belum bisa selesai. Kenyataan ini mengantarkan saya pada sebuah kesimpulan bahwa sektor pendidikan juga masih memiliki berbagai masalah.

Beberapa masalah besar dalam pendidikan
Pendidikan Belum Merata
Menurut pengalaman saya, pendidikan di Indonesia belum merata. Masih perlu kebijakan pemerintah yang tepat sehingga pemerataan pendidikan bisa lebih cepat terlaksana. Pada akhirnya, anak-anak bangsa Indonesia bisa merasakan manfaat pendidikan.

Biaya pendidikan
Meski pun saat ini sudah diterapkan kebijakan “sekolah gratis,” masih saja anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan dengan dalih dana transportasi, pakaian dan sebagainya.

Kualitas Pendidikan Berbasis “Nilai”
Permasalahan lainnya adalah kualitas pendidikan yang sebagian berbasis nilai. Siswa dianggap pintar jika mendapatkan nilai di report 9 atau 10. Siswa akan dianggap “bodoh” jika tidak mudah memahami pelajaran Bahasa Inggris, Matematika dan sebagainya. Pada akhirnya perbedaan perlakuan pun diterima. Padahal ada yang lebih penting dibanding “nilai” yang lebih membuatnya bernilai, yaitu bertutur baik, berperilaku sopan, jujur, inovatif dan kreatif.
* * *
Ketiga hal di atas adalah berbagai masalah pendidikan yang dihadapi bangsa ini. Namun saya percaya bahwa kelak bangsa ini akan mampu memecahkan berbagai masalah tersebut. Bukan hanya pemerintah, tapi juga berbagai lapisan masyarakat yang mengamini bahwa pendidikan akan merubah pendidikan.

1.    Pemuda dalam Komunitas Pendidikan
Harapan cerah saat banyaknya orang khususnya pemuda yang peduli dan mengambil bagian aktif dalam komunitas pendidikan. Merekalah pemuda yang percaya bahwa pendidikan itu merubah kehidupan. Mereka pun menjadi relawan komunitas untuk mengajar anak-anak di daerah terpencil, mengajar anak-anak jalanan, berbagi dengan anak-anak di panti asuhan, mengadakan sharing di berbagai sekolah pedalaman, menjadi perpanjangan tangan untuk mencari orang tua asuh bagi anak-anak putus sekolah sehingga bisa sekolah kembali, menginspirasi anak-anak di pulau-pulau terluar untuk tetap semangat bersekolah meski kadang menghadapi medan yang berat dan berbagai aktivitas lain yang dilakukan oleh mereka sebagai bentuk kontributif kepeduliannya terhadap pendidikan Indonesia.
Kegiatan-kegiatan mereka selayaknya tidak dianggap sebelah mata. Karena dari berbagai gerakan positif tersebut, mereka yakin bahwa kelak semakin banyak anak-anak Indonesia yang semangat belajar dan berjuang untuk Indonesia.
Adapun beberapa contoh komunitas pendidikan di Makassar adalah Sahabat Indonesia Berbagi (SIGi) Makassar, Lentera Negeri, KPAJ, Save Street Child Makassar, Sokola Kaki Langit, Istana Anak Cerita. Bergabunglah bersama mereka sebagai aksi nyata kepedulian pada pendidikan




2.    Guru-guru di Pedalaman dan Daerah Terluar Indonesia
Keberadaan guru-guru di pedalaman daerah terluar Indonesia juga merupakan bagian dari peningkatan mutu pendidikan. Mereka yang mau menjadi bagian program ini memiliki keinginan kuat untuk memecahkan persoalan pendidikan khususnya dalam pemerataan pendidikan.  Oleh karena itu saya selalu bangga pada teman-teman saya yang mengikuti program ini misalnya dalam Indonesia Mengajar, PSP3 dan SM3T.
3.    Masyarakat Umum yang Berbagi Inspirasi
“Sehari Berbagi, Seumur Hidup Menginspirasi,” merupakan tagline Kelas Inspirasi yang merupakan bagian program yang diinisiasi oleh Anies Baswedan, Menteri Pendidikan saat ini. Program ini mampu menarik minat banyak orang untuk berbagi cerita profesi mereka kepada para generasi penerus bangsa. Program ini akan membuka pemikiran masyarakat bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru dan pemerintah, tapi semua orang.
4.    Pemerintah
Pemerintah pun sudah terus melakukan berbagai cara untuk mengatasi masalah pendidikan. Yang perlu ditingkatkan lagi adalah pengawasan atas program-program “pendidikan pro rakyat” yang sudah dilaksanakan, misalnya dengan terus mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan penggunaan Dana BOS? Atau sejauh mana penggunaan 20% dana APBN yang dialokasikan untuk pendidikan.
* * *

Kepeduliaan banyak orang yang memahami bahwa pendidikan merubah kehidupan merupakan harapan atas berbagai permasalahan pendidikan. Pemerintahan yang jujur dan berpihak pada rakyat pun akan menjadi bagian penting penyelesaian masalah tersebut. Sehingga jika semua pihak bersinergi, pendidikan Indonesia pada akhirnya akan merubah kehidupan bangsa ini ke arah yang lebih baik. 

0 comments:

Post a Comment