Thursday, June 30, 2016

Beberapa Hal Yang Saya Tanyakan Dalam Sharing Manajemen Komunitas Sosial


Bagian Ketiga dari Sharing Manajemen Komunitas Sosial

Kesempatan berharga mengikuti materi Manajemen Komunitas Sosial  Saya kemudian sharing sedikit tentang manajemen SIGi Makassar. Pertama, saya sharing tentang struktur komunitas kami yang terdiri dari Ketua, Bendahara dan para penananggungjawab kegiatan (Project Berbagi, Carakde, AISITERU, RK dan Teling). Setelah itu, saya bertanya pendapat kak Bunga tentang struktur tersebut. Pertanyaan berikutnya adalah seberapa penting legalitas dalam komunitas sosial jika manfaat yang ingin diberikan bisa dalam lingkup yang lebih luas?

Wednesday, June 29, 2016

Sesi Tanya Jawab Pada Sharing Manajemen Komunitas Sosial

bersama Kak Bunga

Bagian kedua
Saat mengikuti sharing Manajemen Komunitas Sosial yang dipaparkan oleh Kak Bunga (28/6),  saya pun memulai dengan sebuah pertanyaan.

Tuesday, June 28, 2016

Sharing Manajemen Komunitas Sosial Dari Kak Andi Bunga Tongeng

Kak Bunga memulai sharing
Bagian Pertama
Sharing Manajemen Komunitas Sosial yang dipaparkan oleh Kak Andi Bunga Tongeng yang akrab disapa kak Bunga pada hari Selasa (28/6) berlangsung dengan antusiasme penuh dari para peserta.

Monday, June 27, 2016

Blog Sharing dari Komunitas Blogger Makassar Anging Mammiri

bahagia itu bisa belajar dari Komunitas Blogger Makassar Anging Mammiri
Artwork Cafe sore itu (26/6) terlihat lengang. Tapi, beberapa orang yang sudah hadir tampaknya sangat bersemangat mengikuti Blog Sharing dari Komunitas Blogger Makassar Anging Mammiri.

SBY-nya SIGi Makassar

Salam SIGi Ceria
SBY yang merupakan singkatan dari Sahur Bersama Yatim dilaksanakan oleh SIGi Makassar pada hari Ahad (26/1). Kegiatan yang dilaksanakan di Panti Asuhan Nur Qadry di wilayah Minasa Upa berjalan dengan lancar.

Saturday, June 25, 2016

Pekan Ketiga Berbagi Takjil SIGi Makassar

Gerimis menemani kegiatan para SIGiers; relawan Sahabat Indonesia Berbagi (SIGi) Makassar saat berbagi iftar di sekitar lampu merah Jalan Kumala pada hari Sabtu lalu (25/6). Ini adalah pekan ketiga kegiatan berbagi iftar di hari Sabtu yang dilaksanakan oleh para SIGiers.

Friday, June 24, 2016

5 Alasan Saya Suka Nonton Descendants of The Sun

Descendants of The Sun (DoTS) adalah salah satu drama korea favorit yang pernah saya tonton. Banyak orang pun yang sepertinya suka drama ini, khususnya mereka penggemar drama dari Korea Selatan. Meskipun sudah beberapa minggu selesai, drama ini masih ditonton oleh banyak orang. Seorang teman saya pun mengulang untuk menonton drama ini berkali-kali.

Thursday, June 23, 2016

Buka Puasa Bersama SINTALARAS UNM

Hari ini (23/6) keluarga besar Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup Selaras (SINTALARAS) Universitas Negeri Makassar menggelar buka puasa bersama. Buka puasa yang dilaksanakan dengan meriah dan penuh nilai religius ini dilaksanakan di depan Sarana Wall Climbing SINTALARAS, Kampus UNM Gunung Sari.

bersama Ayah Hallaf, salah satu Pendiri SINTALARAS UNM di tahun 1984




Kegiatan buka puasa bersama SINTALARAS UNM yang dilaksanakan bukan hanya untuk meningkatkan iman dan taqwa dalam bulan Ramadan 1437 Hijriyah ini, tetapi juga meningkatkan solidaritas dan kekeluargaan antara semua anggota SINTALARAS UNM, sispala binaan SINTALARAS UNM serta berbagai UKM di UNM.

Tulisan ini diikutsertakan dalam tantangan #RamadanDay18 #SIGiMenulisRamadan
Baca tulisan SIGiers Makassar yang lain
Nunu   : nuralmarwah.com
Kyu     : kyuuisme.wordpress.com

Wednesday, June 22, 2016

Cara Memberi Instruksi

bersama Kolonel Susanto dan Kolonel Haris, 2 pemateri kece di workshop para Guru Bosowa School Makassar
Tulisan ini merupakan catatan singkat saat mengikuti materi Cara Memberi Instruksi (CMI) pada workshop untu para guru dan staf Bosowa School Makassar. Materi ini dibawakan oleh Kol. Inf. Susanto dari Kodam VII Wirabuana. Semoga berguna untuk teman-teman yang terlibat di dunia pendidikan
* * *
Cara Memberi Instruksi (CMI) adalah suatu teknik yang digunakan oleh seorang guru/pelatih/dosen menyampaikan pelajaran kepada peserta didik sehingga tujuan pelajaran dapat tercapai secara maksimal

Tuesday, June 21, 2016

Belajar Dan Konsisten Tepat Waktu!

Sebuah cerita
Ratu memegang sebuah undangan kegiatan yang akan dimulai pukul 08.00. Dia pun terburu-buru takut terlambat mengingat yang akan didatanginya adalah acara formal. Setelah tiba, diamelihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 07.55. Dia tersenyum menyadari dirinya tidak terlambat. Ketika melihat sekitar, dia tetap tersenyum. Tersenyum kecut tepatnya. Panitia masih sibuk mengatur perlengkapan yang akan dipakai.
* * *
Pengalaman seperti cerita di atas bukan hanya dialami Ratu tetapi juga kita. Yah kita, yang selalu berusaha tepat waktu sebagai contoh konkrit dari sikap disiplin. Iya kan? Sayangnya, masih belum semua orang menyadari tentang pentingnya tepat waktu ini. Alih-alih meningkatkan pemahaman tentang manfaat tepat waktu sebagai bagian dari disiplin, malah keluar kata-kata “biasalah orang Indonesia.” Pertanyaannya kemudian, apakah memang semua orang Indonesia tidak bisa tepat waktu? Saya yakin tidak. Ini hanya soal kebiasaan.

Monday, June 20, 2016

Mengenang Hari Lahir

Mengenang dengan sederhana dan mendapat makna yang tidak sederhana
an impressive design from Chaerul Anwar
Hari ini (20/6) tepat puasa 15 di bulan Ramadan, saya mengenang hari lahir. Mengenang hari lahir ini dengan kejutan dari orang tua dan adik tercinta, kejutan dari sahabat-sahabat terdekat, hadiah-hadiah yang datang dari berbagai penjuru negeri, misalnya dari Putri, seorang anak PA kesayangan yang sudah siapkan hadiah dari Inggris serta ucapan dan doa yang tidak henti saya dapatkan hari ini.


Hari ini saya mengenang pertama kalinya saya hadir di bumi yang Allah SWT ciptakan. Saya mengenang hari lahir kali ini dengan sederhana, tapi pada akhirnya saya mendapat makna yang tidak sederhana. Makna yang tidak sederhana itu mengantarkan saya pada motivasi yang kuat untuk terus berjuang  mengejar apa yang saya cita-citakan, yang bukan hanya untuk saya, tapi Insya Allah untuk banyak orang.

Hari ini pula, saya semakin menyadari bahwa banyak orang yang sangat menyayangi saya. Terima kasih untuk mama, bapak, adik dan calon adik ipar yang menemani mengenang hari lahir lewat perayaan sederhana setelah sahur pagi tadi. Terima kasih untukmu yang dari kejauhan tersenyum, berdoa, berucap manis dan memberi banyak hadiah demi bahagiaku. Terima kasih untuk kalian yang dengan ikhlashnya mengirim ucapan dan doa melalui sms, telepon maupun akun media sosial saya. Semoga segala pengharapan terbaik itu cepat dikabulkan olehNya.

Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih
 * * * 
Tulisan ini diikutsertakan dalam tantangan #RamadanDay15 #SIGiMenulisRamadan
Baca tulisan SIGiers Makassar yang lain
Nunu   : nuralmarwah.com
Kyu     : kyuuisme.wordpress.com

Sunday, June 19, 2016

Definisi Bahagia

Saya akan bahagia kalau sudah menjadi PNS, tinggal duduk tenang di belakang meja.
Saya akan bahagia kalau kamu jadi dosen, dihormati banyak orang.
Saya bahagia kalau punya banyak uang.
Saya bahagia kalau bisa naik kelas.
Saya bahagia kalau saya cantik/ganteng.
Saya bahagia kalau saya pintar.
Saya bahagia kalau saya terkenal.
Saya bahagia kalau kamu jadi apa yang saya mau!!!
* * *
Itulah beberapa definisi bahagia yang pernah saya dengar dari orang-orang terdekat. Definisi berbeda itu mengantarkan mereka pada satu perasaan. Perasaan yang membuat mereka “di atas awan,” entah sejenak atau semoga berlangsung berlangsung lama dan berakhir dengan kata; nyaman. 

Saturday, June 18, 2016

Beberapa Hal Yang Anak Muda Perlu Tahu Tentang Kewirausahaan


Sebagai anak muda, terkadang kita memiliki banyak pertimbangan ketika akan tejrun di dunia kewirausahaan. Sebut saja misalnya persaingan yang sangat sulit, modal  yang susah di dapat, lingkungan cepat berubah serta pendidikan untuk mempelajari dunia kewirausahaan ini mahal harganya.

Milles Jennis, Founder dan CEO Recruiter.com dalam sebuah diskusi tentang kewirausahaan pun berbagi tentang beberapa hal yang sebenarnya anak muda perlu tahu tentang kewirausahaan.

“Anak Muda
Ada perkataan bijak mengatakan bahwa "waktu terbaik untuk menanam pohon adalah 20 tahun sebelum saat ini, Waktu terbaik kedua adalah sekarang.” Ini menandakan bahwa segala hal baik jika dilakukan lebih cepat akan berbuah hasil yang lebih baik dna lebih  cepat pula. Karena itu, selagi kita masih muda, kita tidak perlu menunggu “kesempatan emas” untuk berkecimpung di dunia kewirausahaan. Kalau sudah ada ide, laksanakanlah anak muda!
Semakin cepat kita mulai berkecimpung di dalam dunia kewirausahaan itu, semakin cepat pengetahuan, pengalaman dan uang yang datang. Disitulah kita akan belajar tentang kesuksesan dan kegagalan.

Friday, June 17, 2016

Untuk Sahabatku Sir Irwan, Bacalah Catatan Ini Sebelum Meninggalkan Makassar!

Siang tadi (17/6) sepertinya adalah hari terakhir kita menjadi partner kerja di institusi yang sama. Setelah keputusanmu mengejar cinta dan citamu di kota Bandung, tanah kelahiran dan kecintaanmu.

Satu tahun lebih mengenalmu membuat saya banyak mendapat inspirasi dari sosokmu. Bukan hanya saya saja, bahkan sepertinya banyak partner kerja kita yang juga mendapatkan inspirasi tersebut. Inspirasi menjadi guru yang berdedikasi.

Antri Dong!

Siang tadi saat mengurusi sebuah berkas di Menari Pinisi UNM, saya terkesima mendengar gerutu seorang ibu berkata “tidak kenal budaya antri.” Ibu itu sedikit kesal meski terlihat sabar melihat beberapa orang langsung menyerobot masuk ke dalam lift padahal setahu saya,ibu itu sudah berdiri terlebih dahulu menunggu lift di basement.

Kejadian tidak antri ini terjadi lagi waktu saya berada di Masjid Al-Markaz Al-Islami. Saat saya mengantri depan toilet, tiba-tiba seorang perempuan bermaksud masuk saat pintu toilet terbuka. Serta merta saya pun berkata “maaf, saya duluan.” Saya pun masuk dengan tersenyum. Sedikit harapan, semoga perempuan tadi belajar tentang antri.
* * *
Dua contoh diatas merupakan gambaran kecil tentang kesadaran antri, sebuah kesadaran penting yang kadang tidak dihiraukan. Padahal jika kesadaran antri ini jika dilakukan terus-menerus akan menjadi kebiasaan, hingga berujung pada mentalitas.

Wednesday, June 15, 2016

Setiap Anak Bisa Menjawab Tantangan


Catatan dari presentasi Semester Report Semester IV dari anak-anak PA kesayangan
 
Di Bosowa School Makassar, selain menjadi guru, beberapa guru juga diamanahi menjadi Pembimbing Akademik. Begitupun saya. Saya diamanahi menjadi Pembimbing Akademik 10 anak angkatan 2014 Junior High School yaitu Putri Salsabila, Jihan Salsabila, Windiyana Putri, A.Mirsya Nurul Inayah, Nabila Putri Saltika, We Andita Dala, Layanah Azzahra Malakiano, Melcya Putri Nastiti Hardeny, A. Laila Dutia Aisah Septiman dan Anugerah Permata Achmad.

Layaknya anak yang menginjak usia remaja pada umumnya, mereka terus menikmati kehidupan. Bermain, tertawa dan melaksanakan apa pun yang membuat mereka bahagia. Tapi, setahu saya dari keinginannya untuk bahagia tersebut, mereka selalu berupaya untuk membuat orang tua mereka pun ikut bahagia. Bahkan bangga terhadap mereka.

Tuesday, June 14, 2016

Kecelakaan Kecil Dengan Hikmah Besar



Siang ini, saya meminjam motor dari seorang teman untuk memangkas waktu demi mengurus sebuah berkas penting di Jalan Pettarani. Motor itu pun saya kendarai dari arah Jalan Sulawesi. Tanpa memperhatikan mendung yang menghantarkan hujan dengan guntur yang menggema, tanpa memperhatikan jalanan licin, motor itu tetap melaju dengan sangat cepat. Hingga akhirnya, di radius sekitar 5 meter sebelum lampu lalu lintas di jalan Sungai Saddang, saya pun terkaget. Saya jatuh dari motor. Beberapa bagian dari motor itu lecet. Semoga tidak rusak parah. Motor yang saya kendarai itu terjatuh.

Pemimpin Bagi Brosur Di Mall


Tentang seorang pemimpin yang memberi contoh baik pada para bawahannya

Seorang teman memulai pembicaraan tentang seorang pimpinan yang membagi brosur di mall. Serta merta saya pun menanggapi “menurut saya, pemimpin yang seperti itu bagus. Dia memberikan contoh yang baik untuk para bawahannya.” Seketika itu pula, teman itu mengiyakan pendapat saya.

Pendapat saya itu mungkin ditentang oleh sebagian orang karena berpikir bahwa pemimpin yang ada di tingkat yang cukup tinggi, sepertinya kurang pantas untuk melakukan pekerjaan “bawahan” seperti itu. Tapi menurut hemat saya, justru pemimpin seperti itulah yang disebut pemimpin. Pemimpin saya itu bukan sekadar sebagai bos dengan sifat bossy, sekadar menyuruh tanpa kita ketahui apa dia bisa melakukan hal yang disuruhnya atau tidak.

Monday, June 13, 2016

Soundman, Peran Besar Yang Kadang Terlupakan


“Saya saja yang jadi soundman, kalau tidak ada yang mau!”

Kata-kata itu keluar dari WU, seorang teman yang terpilih mewakili provinsi kami untuk sebuah program kepemudaan yang bergensi. Kata-kata itu keluar saat WU melakukan meeting online dengan para perwakilan provinsi lainnya. WU sempat heran, untuk beberapa posisi yang notebenenya akan tampil di depan banyak orang, semua sibuk mengajukan diri. Ketika tiba pemilihan posisi soundman yang notabenenya hanya akan bergelut dibelakang layar, tidak ada seorang pun yang mau. Pada akhirnya si WU dengan berbagai bakat mumpuni dalam banyak hal itu  yang mengajukan dirinya.

Setelah WU bercerita tentang meeting online tersebut, saya pun berkesimpulan bahwa posisi soundman itu dipilih WU bukan sekadar mengalah kepada teman-temannya yang selalu ingin “sok eksis,” tapi WU sadar tentang peran besar soundman yang menjadi bagian penting kesuksesan sebuah pementasan besar.
* * *
Ada lagi cerita lain dari AR, seorang teman dengan berbagai prestasi bergengsi. Tahun lalu, dia diamanahi sebagai seorang soundman pada sebuah kegiatan bertaraf internasional.

Saturday, June 11, 2016

Makna Sebuah Kepindahan



Tentang Aisyah Putri Sulistyaningrum yang pindah ke Jawa Tengah


Malam ini ada haru yang hadir. Mencipta air mata yang berdesak-desakan meski tanpa isak. Aisyah Putri Sulistyaningrum, yang akrab  dipanggil Aisyah, seorang siswa kelas VIII pindah dari Bosowa School Makassar ke sebuah sekolah di Pati, Jawa Tengah mengikuti orang tua yang pindah tugas. 
Malam ini, Aisyah yang sering menampilkan traditional dance performance belajar tentang makna sebuah kepindahan. Aisyah yang aktif memanggil teman-temannya saat waktu shalat tiba, belajar tentang jalinan persahabatan yang kuat meski akan terpisah jarak.

Tentang Keramahan Seorang H.M Aksa Mahmud

Bersama Bapak H.M Aksa Mahmud, Founder Bosowa Corporation
Ada beberapa hal penting yang dimiliki oleh pemimpin selain kemampuan leadership, yaitu memiliki kredibilitas dan keramahan.

Kredibilitas menurut Aristoteles, bisa diperoleh jika seorang pemimpin memiliki ethos, pathos dan logos. Ethos adalah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya. Pathos adalah kekuatan yang dimiliki seorang pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarnya. Sedangkan logos adalah kekuatan yang dimiliki komunikator melalui argumentasinya. 

Keramahan sebagai salah satu faktor yang harus dimiliki seorang pemimpin sehingga para bawahannya merasa dekat dan nyaman. Keramahan ini bisa ditunjukkan dengan senyuman saat pemimpin bertemu bawahan.

Thursday, June 9, 2016

Terima Kasih Bapak

bersama Bapak
Tetesan hujan mengguyur, aku melihat Bapak menunggu di depan gerbang kampus. Pandangan ketulusan terpancar, pun dari kejauhan. Selalu ingin ku berhasil menerjemahkan pandangan itu. Hingga berakhir pada jawaban tentang makna meneduhkan meski dalam diam. Aku sadari, Bapak bukan sosok yang mudah untuk diajak bercerita, meski hadirnya selalu menjadi penghangat yang terindukan. Aku sadari, banyak keinginan bapak yang akhirnya dikesampingkan demi memenuhi kebutuhanku. Aku sadari, ada banyak cinta dibalik setiap teguran yang bapak lontarkan. Itulah bapak, yang pandangannya selalu ingin kuterjemahkan.

Wednesday, June 8, 2016

Manusia Bermental “Ededeh"

Cerita fiktif pertama di sebuah sekolah
 “Dilarang membawa handphone selama proses pembelajaran,” ucap seorang guru lantang.
“Ededeh,” ucap beberapa siswa hampir serempak.
“Dilarang membuat keributan,” sambung guru tersebut.
“Ededeh,” lagi-lagi para siswa menyahut.
“Besok kita akan bangun pukul 3 subuh,” lanjut guru tersebut.
Yang terdengar dari siswa, masih saja sama, “ededeh.”

Cerita fiktif kedua di sebuah kantor
“Ededeh, Pak Bos menambahkan lagi tugas untuk saya,” keluh pegawai A.
“Memang begitu Pak Bos, kerja ditambah, tapi gaji tidak, “ imbuh pegawai B.
Mereka pun terdengar bersamaan “ededeh.”
* * *
Gambaran cerita fiktif pertama dan kedua di atas adalah bagian dari manusia bermental “ededeh,” manusia yang selalu mengeluh dengan berucap “ededeh.”

Manusia bermental “ededeh” ini adalah mereka yang hanya menguras energi dan memunculkan perasaan negatif. Padahal, jika mereka sadari, situasi pun tidak menjadi lebih baik dengan berucap ededeh.”

Dibalik sedikitnya hal yang bisa dikeluhkan, selalu banyak hal yang bisa disyukuri. Jadi, sebenarnya, mereka yang berucap “ededeh,” adalah mereka yang tidak bersyukur bahkan tidak mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian. Padahal, dengan bersyukur, segala manfaat bisa ditambahkan. Selain itu dengan bersyukur, energi positif akan semakin meningkat. Hal senada pun dipaparkan oleh Hans Seyle sebagai seorang pakar stress yang memaparkan bahwa sikap bersyukur menghasilkan energi emosional lebih daripada sikap yang lain dalam hidup ini.
* * *

Catatan ini sebagai bagian introspeksi untuk berbagai keluhan yang pernah ada, terkhusus yang saya lakukan. Semoga nantinya kita terus belajar untuk terus bersyukur dan  tidak lagi sering mengeluh. Sehingga pada akhirnya, kita bukan bagian dari mereka, manusia bermental “ededeh.”

Tulisan ini diikutsertakan dalam tantangan #RamadhanDay3 #SIGiMenulisRamadhan Baca tulisan SIGiers lainnya  

Jabbar : begooottt.wordpress.com
Kyu     : kyuuisme.wordpress.com

Inov    : inanovita.blogspot.co.id 

Tuesday, June 7, 2016

Hadiah Dari Pontianak

Apa yang kalian rasakan jika mendapatkan sesuatu yang sudah diinginkan bertahun-tahun lamanya? Bahagia kan? Perasaan itulah yang saya rasakan sore ini (7/6), tepat di hari kedua bulan Ramadhan.

Sesuatu itu adalah sebuah miniatur Tugu Khatulistiwa, sebuah tanda mata dari Pontianak, Kalimantan Barat.
hadiah miniatur Tugu Khatulistiwa dari Wahyu dan teman-teman IMORI (^_^)
Melalui tangan Wahyu Erfandy, Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (IMORI) Periode 2016-2018 yang mengikuti Pelantikan Pengurus Pusat IMORI di Bumi Khatulistiwa (sebutan untuk kota Pontianak), saya pun memiliki miniatur Tugu Khatulistiwa tersebut. Sebenarnya, di tahun 2010 saat saya mendapatkan kesempatan menginjakkan kaki di kota tersebut, saya membeli beberapa miniatur yang serupa. Tapi, ketika tiba kembali di Makassar, miniatur-miniatur tersebut saya bagikan begitu saja, sampai saya lupa untuk menyimpan satu di rumah. Padahal menjadi sebuah kebiasaan bagi saya untuk membeli tanda mata dari tempat-tempat yang saya kunjungi. Oleh karena itu, saya berusaha mencari cara untuk bisa mendapatkan miniatur tersebut. Hingga kemudian, tiap ada kegiatan nasional dan ada perwakilan dari Kalimantan Barat, saya meminta tolong untuk dibawakan miniatur serupa. Sayangnya, permintaan itu belum pernah terpenuhi.

Akhirnya hari ini, keinginan memiliki miniatur Tugu Khatulistiwa menjadi nyata. Satu lagi tanda mata akan tersimpan di lemari. Hadiah ini mungkin kecil bagi kebanyakan orang. Tapi bagi saya, hadiah ini sangat bermakna karena kehadiran miniatur Tugu Khatulistiwa mengingatkan saya akan berbagai perjalanan menyenangkan di Bumi Khatulistiwa Pontianak.
Tugu Khatulistiwa, 2010
* * *
Saya hanya bisa berucap terima kasih dan melafalkan doa untuk Wahyu dan teman-teman IMORI yang telah memberikan hadiah berharga iniJ

      Semoga Allah membalas engkau atas apa yang telah
engkau berikan, memberi keberkatan kepada apa yang engkau
sisakan dan menjadikannya suci untukmu.

Tulisan ini diikutsertakan dalam tantangan #RamadhanDay2 #SIGiMenulisRamadhan
Baca tulisan SIGiers lainnya  
Jabbar : begooottt.wordpress.com
Amma : nurrahmahs.wordpress.com
Kyu     : kyuuisme.wordpress.com
Inov    : inanovita.blogspot.co.id

Belajar Dari 3 Siswi SMA

Alhamdulillah, Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan Bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan berkah.

Ramadhan yang penuh suka cita ini pun menjadi momen tempat berkumpulnya keluarga. Sayangnya, terkadang ada sebagian orang yang harus rela melepaskan waktu kebersamaan itu untuk melaksanakan tugas lain.
Devi, Amel dan Nadira menikmati sahur di Asrama Bosowa School Makassar
Devi, Amel dan Nadira, 3 siswi kelas X SMA yang harus rela melepaskan kebersamaan sejenak bersama keluarga. Mereka berasal dari Papua dan melanjutkan SMA di Bosowa School Makassar. Tahun 2016 ini, untuk pertama kalinya mereka merasakan sahur dan buka puasa pertama tidak bersama keluarga mereka di Papua karena masih ada jadwal kegiatan sekolah selama Bulan Ramadhan.

“Devi, bagaimana rasanya pertama kali pisah bersama keluarga?” saya pun bertanya seusai menikmati sahur bersama.
“Lain-lain ma’amtapi mau diapa, ka mauki sekolah,” jawabnya dengan senyum.
* * *
Seiring waktu, Devi, Amel dan Nadira akan semakin berani melakoni kebersamaan yang berjalan tanpa kontak mata yang rutin. Masa bermanja-manja berangsur-angsur sirna, selaksa tanggung jawab nampaknya siap mereka laksanakan. Mereka pun akan terus belajar menggunakan waktu dengan bijak sebagai sebuah kunci kesuksesan. Mereka akan terus berjuang karena perjuangan mereka untuk belajar di Kota Makassar adalah bagian dari pelajaran kehidupan.
Keep going. Each step may get harder, but don’t stop. The view is beautiful at the top”

Di usia mereka yang masih remaja, mereka pun sudah paham tentang sepi yang muncul menggerogoti karena ternyata kebersamaan dengan keluarga di bulan Ramadhan adalah candu. Meski lewat bergulirnya waktu, kesibukan yang menghadirkan penat dan candu itu berangsur-angsur menemukan penawarnya, kebersamaan itu tetap butuh bertemu untuk membiarkan mereka bercerita tentang berbagai hal.
* * *
Dari Devi, Amel dan Nadira, saya pun belajar tentang kemandirian yang tertanam sejak dini untuk belajar menentukan arah hidup dan menemukan maknanya. Meski hidup, tidak hanya soal mengejar cita-cita dan rasa puas, keduanya harus terus dikejar untuk membanggakan kedua orang tua.

Tulisan ini diikutsertakan dalam tantangan #RamadhanDay1 #SIGiMenulisRamadhan
Baca tulisan teman yang lain
Adry    : bukanamnesia.blogspot.com
Amma : nurrahmahs.wordpress.com
Kyu     : kyuuisme.wordpress.com
Inov    : inanovita.blogspot.co.id
Indi     : indritriyani.wordpress.com

Sunday, June 5, 2016

Beberapa Hal Yang Bisa Kita Lakukan Sebagai Bukti CInta Lingkungan


Ada berbagai hal yang bisa kita lakukan untuk lingkungan yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (definisi dari UU No. 23 Tahun 1997). Mulailah dari hal-hal sederhana yang akan berdampak besar jika terus dilaksanakan secara konsisten.

Belajar Daur Ulang
Lihatlah barang-barang di sekitar kita. Banyak yang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan. Temukan berbagai kreasi daur ulang di internet, misalnya di instagram @bikinbikin_
Source : @bikinbikin_
Hindari Penggunaan Kantong Plastik Berlebih
Sebagai bahan yang sangat lama untuk bisa diuraikan, penggunaan plastik haruslah dikurangi. So, jika berbelanja, bawalah tas sendiri.


Menghemat Penggunaan Air
Kuantitas air yang tetap dan jumlah manusia yang membutuhkan air terus bertambah akan menciptakan ketidakseimbangan jika tidak disikapi secara bijak. Oleh karena itu, kita perlu mengelola air, misalnya dengan menghemat penggunaan air tersebut.


Do campaign
Tebarkanlah semangat cinta lingkungan melalui campain untuk menarik banyak orang melakukan hal-hal kecil tapi konsisten untuk dampak yang lebih luas.
Hemat Enegi
Berbagai langkah kecil bisa dilakukan untuk menghemat energi, misalnya matikan listrik saat tidak digunakan. Selain menjadi langkah kecil kepeduliaan terhadap lingkungan, tagihan listrik pun akan berkurang.

Be A Wise Costumer
Jadilah seseorang yang membeli kebutuhan sesuai yang dibutukan bukan kebutuhan yang diinginkan.

Bergabung dengan komunitas pencinta alam
Untuk kita yang bergabung dalam komunitas pencinta alam misalnya mahasiswa pencinta alam (mapala), siswa pencinta alam (sispala), kelompok pencinta alam (KPA) maupun berbagai komunitas peduli lingkungan lainnya, tentu merasa bangga bisa bergabung di sekumpulan orang dengan minat yang sama. Kita pun sudah berada di tempat yang tepat untuk mengetahui pentingnya mencintai lingkungan. Bergabung di komunitas ini bukan hanya sekadar menjejak di puncak-puncak gunung, menelusuri keheningan goa vertikal dan horizontal, menikmati ketinggian tebing, melihat derasnya sungai maupun menyusuri indahnya pantai. Tapi sejatinya, komunitas ini akan membuka wawasan kita dalam membuktikan “cinta lingkungan” seperti yang selalu kita ucapkan.
dokumentasi Temu Wicara Kenal Medan Mapala Nasional 2010

#SaveOurEarth
#GoMAPALA
#WorldEnvironmentDay