Thursday, December 28, 2017

Belajar Tentang Puisi

Catatan Pelatihan Rutin Forum Aceh Menulis ke-23

“Apa ini bisa dikategorikan puisi?” tanya DR. Wildan saat meminta kami mendefinisikan puisi.
“Iya,” jawab kami para peserta Forum Aceh Menulis 23 sore itu.
“Kenapa?” tanyanya lagi.
Mulailah kami mengeluarkan beberapa jawaban.
* * *
Sore yang menyenangkan kemarin (27/12), saya mengikuti kegiatan Pelatihan Rutin Forum Aceh Menulis (FAMe) di Kantor Kesbangpol Aceh. Di sana saya bertemu dengan para pegiat literasi yang memacu semangat saya lagi untuk mengembangkan bidang literasi, paling tidak untuk diri saya sendiri dulu J

Sunday, December 24, 2017

Jangan Memaknai Takdir Secara Fatalistik!

Catatan Akhir Diskusi Publik Refleksi 13 Tahun Tsunami Aceh


Sesi kedua dimulai dengan menghadirkan Dr. Didik Sugiarto, seorang pakar kebencanaan di Aceh dengan membawakan materi berjudul Aceh dan Ancaman Gempa Bumi di Masa Depan. Berikut kutipan paparan DR. Didik yang disertai dengan slide presentasi yang bisa memahamkan kita tentang penyebab tsunami.

Terjadi 2 cm per tahun laju geser yang menyebabkan Sumatra menjadi terbelah. Pada akhirnya, tsunami bisa menjadi akibat dan penyebab. Sementara di Indonesia, 80% tsunami terjadi karena gempa bumi. 
Dari sebelah laut tersimpan magnetudo besar di skala 8. Energi magnitude itulah yang harus terlepas, pelan-pelan atau pun langsung.  Sehingga Potensi tsunami itu ada, tetapi kapan dan dimana belum bisa dikaji.  Setelah mengetahui ini kita jangan menjadi orang yang memaknai takdir secara fatalistik. Harus ikhtiar lalu tawakal. 

Selain DR. Didik, Pak Nazir Naziruddin selaku Ketua FPRB Aceh juga hadir sebagai pemateri di sesi kedua. Pak Nazir memaparkan materi dengan judul Komunitas Pemuda Menjadi Agen Pengurangan Resiko Bencana. Dalam paparannya FPRB berharap komunitas yang peduli pada pengurangan bencana semakin terlibat aktif dan bersinergi.
* * *
Waktu menunjukkan 15 menit menuju jam 1 siang. Tapi pemateri masih menjawab pertanyaan di sesi akhir. Akhirnya, saya dan suami memutuskan untuk tinggalkan tempat memenuhi panggilan Allah. Seberapa besar pun usaha kita mengurangi resiko bencana, semua akan terjadi karena pertolonganNya. Jadi, ketika panggilan Allah datang, bersegeralah, sepenting apa pun pembahasan atau kerja-kerja yang kita lakukan.

Baca juga
http://rahmianarahman.blogspot.co.id/2017/12/tsunami-bukanlah-laknatullah-tapi.html
  

Tsunami Bukanlah Laknatullah, Tapi Sebuah Sunnatullah

Catatan Pertama Dari Diskusi Publik 
“Refleksi 13 Tahun Tsunami Aceh”

Ketika mendapatkan informasi akan diikutkan Diskusi Publik “Refleksi 13 Tahun Tsunami Aceh,” saya merasa bahagia karena saya selalu yakin tiap mengikuti diskusi atau seminar akan ada ilmu baru yang didapat.

Diskusi Publik yang dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2016 di Aula Penanggulan Bencana Aceh ini merupakan rangkaian dari peringatan 13 tahun tsunami yang terjadi 2004 silam di Aceh. Kegiatan ini mengundang berbagai komunitas yang peduli pada pengurangan resiko bencana, salah satunya Rumah Relawan Remaja.

Kegiatan yang rencananya dimulai pukul 8 pagi itu, baru dimulai pada pukul 09.12 waktu setempat. Setelah MC membuka kegiatan dan mengundang Adik Ayunda melantunan ayat suci Al-Quran, MC mengundang beberapa perwakilan komunitas untuk memaparkan pernyataan terkait 13 tahun Tsunami Aceh.  
Adik Ayunda melantukan Ayat Suci Al-Qur'an
Berikut beberapa kutipan pernyataan dari perwakilan komunitas

Wednesday, December 20, 2017

5 Hal Menarik Yang Saya Temukan di Karebosi Junction

Sekitar 30 menit menunggu di depan Graha Pena, Aulia masuk ke dalam mobil, “maafka’ nah, jadi lamaki’ menunggu,” tuturnya dengan ekspresi bersalah.  
“Santai sist,” saya membalas dengan senyum meskipun cukup lama menunggu Aulia, seorang teman yang  bersedia menemani kemarin (19/2). Saya lalu mengemudikan mobil menuju Karebosi Condotel.
* * *
Butuh waktu 20 menit dari Graha Pena untuk tiba di Karebosi Condotel yang beralamat di Jalan Jenderal M. Yusuf. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Saya dan Aulia bergegas ke lantai 3 Karebosi Condotel. Oiya, lantai 3 dan 4 Karebosi Condotel merupakan lokasi mall Karebosi Junction dengan tagline “shopping starts here.”

Wuih, banyak sekali batiknya, senangku ke sini” Aulia terkesima melihat aneka warna dan motif dari batik yang dijual.  Bukan Aulia saja yang terkesima, saya pun demikian. Hampir 2 jam mengitari Karebosi Junction,  saya menemukan 5 hal menarik di sana yang membuat saya dan Aulia yang awalnya hanya ingin melihat-lihat, pada akhirnya belanja batik di http://karebosicondotel.com/outlet/mall-karebosi-junction/?lang=en yang merupakan pusat perbelanjaan batik di Makassar.

Motif Beragam dari Berbagai Penjuru Nusantara
Di lantai 3 dan 4 Karebosi Junction, saya bisa melihat batik-batik dengan beragam warna dan motif dari berbagai penjuru Nusantara secara langsung. Misalnya, batik Pekalongan yang dibuat dalam bentuk rok dan celana kulot di Toko Chya Style. Ada juga batik-batik dengan motif cantik dari Cirebon, Surabaya, Jogjakarta. Sambil cuci mata dan belanja batik , akhirnya saya juga bisa melihat dan mempelajari keanekaragaman motif batik.
aneka motif kainbatik di Toko Rama Mukti

Batik Tidak Hanya Dibuat Dalam Bentuk Pakaian
Awalnya saya mengira batik hanya cocok dibuat dalam bentuk baju, celana atau rok. Tapi, di Toko Wida Florist, saya bisa menemukan inspirasi baru. Batik-batik asal Jogjakarta di sana dijadikan bahan membuat tas, blangkon; tutup kepala pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa dan dompet.
 
Inspirasi karya berbahan batik di Toko Wida Florist

Diskon  Belanja
Sejak tanggal 1 sampai 25 Desember 2017, Karebosi Junction menggelar Festival Batik dan Tenun. Ada diskon belanja menggiurkan yang diberikan untuk pengunjung jika total pembelian pakaian batik dan tenun senilai 200.000 rupiah. Diskon belanja itu sebesar 50.000 rupiah. Saat mengetahui itu, Aulia langsung memilih-milih barang dan membeli empat pasang pakaian di Toko batik Kencana Ungu.
 
Diskon Belanja 50.000
Setelah membayar, saya dan Aulia mencoba mengenakan batik Kencana Ungu lalu berfoto bersama untuk mempromosikan kepada masyarakat batik Kencana Ungu asal Surabaya yang juga pernah diperkenalkan Jokowi kepada Presiden Korea Selatan.
 
Foto untuk mempromosikan batik

Diskon Tambahan 50%
Selain mendapatkan diskon belanja 50.000 rupiah dengan minimal pembelanjaan 200.000 rupiah, ada lagi diskon tambahan 50% untuk pembelian makanan dan minuman di Wendys dan Coffee Bean. Menarik kan? Cukup merogoh dana yang terjangkau, pakaian batik dengan kualitas terbaik akan dimiliki dan diskon-diskon tambahan lain akan diperoleh.
 
Potongan harga 50 % untuk semua menu

Karya Anak Bangsa Indonesia Yang Membuat Kagum
Mengunjungi Karebosi Junction membuat saya semakin kagum pada karya-karya batik anak bangsa Indonesia yang diproduksi secara lokal namun dijual hingga skala internasional.   Di sini pun saya semakin sadar bahwa keragaman batik ini menjadi salah satu kekayaan bangsa sehingga memang pantas ketika 2 Oktober tahun 2009, UNESCO menetapkan batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi.  

Batik sebagai salah satu karya Bangsa Indonesia

* * *
Perjalanan saya bersama Aulia kemarin malam ditutup dengan membahas batik-batik yang sudah kami lihat di Karebosi Junction. . Saya pun semakin berharap bahwa semakin banyak anak muda yang bangga mengenakan batik sebagai karya kebanggaan bangsa Indonesia.

Referensi

Aisyah A.W.F. 2017. 10 Motif Batik Populer Dari Berbagai Daerah (https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/10/02/10-motif-batik-populer-dari-berbagai-daerah, diakses 19 Desember 2017).