Friday, April 10, 2020

Hari Ini Kita Cerita Tentang “Cantik Itu Luka” Hingga “Sastrawan Salah Pergaulan”



Tanggal 27 Maret-9 April 2020, saya membaca 5 buku sampai selesai, yaitu : novel Cantik itu Luka (505 halaman) dan Kim Ji Yeong (101 halaman), kumcer Pacarku Memintaku Jadi Matahari (178 halaman) kumpulan puisi Firman dan Sebiji Apel (98 halaman) dan Sastrawan Salah Pergaulan.

Semua buku itu tentu menarik, bahkan ada yang sudah dialihbahasakan. Meskipun demikian, ada 1 buku yang tidak saya rekomendasikan untuk semua kalangan. Silahkan baca ulasan versi saya di blog yang ada di link bio yah!

Oia, di postingan ini, saya cukup bahas sedikit tentang Firman dan Sebiji Apel karya kak Dalasari dan Pacarku Memintaku Jadi Matahari karya Mas Reza. Kedua karya itu, membuatku bertemu kembali dengan kak Dala yang menjadi tempatku belajar di Komunitas Lego-Lego Makassar beberapa tahun silam dan Mas Reza yang sama-sama menjadi peserta Just Write Diva Press 2012 di Yogyakarta , bedanya waktu itu Mas Reza udah punya beberapa karya semisal Buku Hanif, sedangkan saya dalam proses belajar  😊

* * *
Firman dan Sebiji Apel
Dalam buku Firman dan Sebiji Apel, ada 65 puisi yang berisi beragam hal tentang kehidupan misalnya tentang cinta, keluarga, perenungan, perempuan dan kearifan lokal di beberapa tempat.

Sebagai penikmat puisi, saya menikmati semua puisi di buku ini. Dua puisi yang paling saya sukai adalah Hikayat Selembar Sarung Sutera dan Beberapa Benda Yang Ibu Siapkan Sebelum Aku Bepergian.

Kalau kata kak Dala dalam pengantar buku ini, memadukan kesederhanaan dan kemewahan dalam puisi bukanlah perkara mudah, tapi kak Dala telah melakukannya. Dan sebagai pembelajar puisi, saya pun belajar banyak dari karya-karyanya dalam buku ini.  

* * *
Pacarku Memintaku Jadi Matahari

Pacarku Memintaku Jadi Matahari karya Mas Reza Nufa adalah kumpulan 29 cerpen dengan judul-judul yang membuat pembaca bertanya, misalnya Cara Terbaik Menjadi Anjing, Membeku Berdua dan Pagi Pertama Setelah Kematian.