Minggu, 18 April 2021, bersama Salam yang
sedang mengajak Umminya ini bermain bersama, saya mengikuti webinar dari IKIGAI
Consulting yang berjudul Road To Ikigai.
Secara definisi dan pemahaman, saya sudah
mengerti sekitar 80 % IKIGAI. Ini berdasarkan hasil penilaian sebelum mengikuti
sesi webinar ini, dengan mengisi beberapa pertanyaan pengantar.
Meskipun begitu, saya mendaftar mengikuti
webinar ini untuk lebih memahami filosofi orang-orang Jepang ini. Ada beberapa
narasumber dalam webinar ini. Saya pun merangkum beberapa catatan atau kutipan
dari masing-masing narasumber, sebagai berikut :
Dr. Jiemi Ardian Sp. KJ
IKIGAI adalah journey of giving impact
Seseorang yg memiliki tujuan hidup, mungkin ada penderitaan, tapi ada kekuatan untuk bertahan. Tujuan ini memang tidak menghilangkan penderitaan, tapi menjadi alasan untuk bisa bertahan.
Bagaimana kita menjadi “menerima:, kita perlu melihat apa yang terjadi kalau kita tidak menerima. Jadi, di sini, Kita belajar menoleransi dan penasaran dengan sepenuhnya. Ini adalah proses.
Kalau kita menerima, justru ada ruang diri untuk terus berproses menjadi diri lebih baik.
Luangkan waktu setiap pagi untuk hidup di
saat ini. Sehingga membawa itu dalam keseharian untuk menghidupi hidup saat
ini.
Rahayu Saraswati
Mengetahui siapa dan tujuan hidup sangat penting (mental perseverance). Ini akan seperti kompas. Apalagi there is only “one” us.
Dengan memikirkan itu, kita akan sadar bahwa
Tuhan menciptakan kita karena sesuatu. Ini yang kemudian membantu mental foundation
Yosia Lesmana (enterpeneur)
Kita perlu memotivasi diri secara internal. Ini lebih pada pilihan, misalnya ketika memilih A, bukan salah atau benar tapi tahu apa yang saya pilih. Hidup itu bukan untuk mencari pembenaran orang, tapi untuk bilang “I love my self” dan bahagia sudah tiba di titik ini.
Kita hanya perlu kenal diri, tentang apa yang
kita suka, tentang apa yang relate dengan
diri kita. Motivasi yang perlu dicari adalah komitmen