Judul : Seandainya
Penulis : Windhy
Puspitadewi
Penerbit : Gagas Media
Tebal :
xxi + 224 halaman
Novel dengan
genre teenlit ini menceritakan
tentang rasa yang tidak kunjung terucap dan persahabat 4 orang remaja sejak
duduk di bangku SMP. Mereka adalah Rizky, Juno, Arma dan Christine. Keempat remaja
ini menggambarkan tentang persahabatan yang kemudian didalamnya benih cinta
yang tumbuh. Cinta yang awalnya tidak terucap, tentang Rizki yang jatuh cinta
pada Juno, begitu pun sebaliknya. Rasa ini baru terungkap saat mereka sudah
tumbuh dewasa, dan telah bekerja di tempat yang berbeda. Saat mengungkapkan
itu, Rizki telah mempunyai janji hati (bertunangan) dengan perempuan lainnya. Memang
benar bahwa ada beberapa hal yang harus
dikatakan baru bisa dimengerti.
Pelajaran
penting lainnya dalam buku ini adalah tentang persahabatan yang tidak mengenal
status sosial. Christine yang notabenenya
adalah anak seorang Gubernur bisa merasakan arti persahabatan sejati dari
para sahabatnya. Begitu pun dengan cinta yang didapatnya dari Derry, secret admirernya sejak SMP yang untuk
kesekian kalinya mengirimkan surat cinta dan puisi-puisi romantis ,yang
kemudian menjadi suamniya dan bersama-sama melanjutkan hidup sebagai
sukarelawan UNICEF.
Di halaman 198,
pembaca akan menemukan kalimat “ jika
kamu miskin, jangan pernah membuat sesuatu yang mencolok.” Ini adalah
pengalaman Rizki yang membuatnya menyimpan kepintarannya untuk menyelamatkan
keluarganya. Tapi, menurut saya sebagai pembaca, kalimat ini tentu saja
cukuplah ada di cerita Rizki berdasarkan pengalaman masa lalunya, tapi untuk
menunjukkan eksistensi diri sebagai manusia yang bijaksana tetaplah melakukan
yang terbaik dalam setiap detik kehidupan yang tersisa. So, just do your best.
0 comments:
Post a Comment