aku adalah kau
kau adalah aku
aku ingin kita
berdampingan meski tak abadi
karena setiap detik akan
menjadi sejarah
dan sejarah itu akan
mengabadikan
Itulah potongan lirik dari musikalisasi puisi
berjudul “Aku Sejarah” yang ditampilkan oleh UKM Seni Aksara FIP UNM pada
kegiatan Festival Kampung Budaya dan Seni Makassar. Penampilan musikalisasi
puisi dari UKM Seni Aksara itu hanyalah salah satu dari berbagai tampilan seni
yang mampu menyita perhatian banyak orang yang menghadiri kegiatan ini.
Termasuk saya, yang hanya menghabiskan 2
jam berada di festival tersebut.
UKM Seni Aksara |
Penampilan lainnya yang juga menyita perhatian
saya adalah pembacaan puisi dari Laely, salah satu siswa SMA 2 Makassar. Laely
membacakan sebuah puisi karya Eka Budianta yang berjudul Aku Mutiara Bangsa
Indonesia. Potongan puisinya “aku pemilik garis khatulistiwa, dilahirkan
pertiwi untuk merdeka.” Cara membaca Laely yang tegas dan berirama tentu saja
membuat penonton bertepuk tangan.
Selain itu, pada kegiatan yang dilaksanakan
di Benteng Rotterdam pada 3 Agustus 2016 ini, saya pun menyaksikan berbagai
tarian kreasi misalnya tari dari Tana Toraja dan Tari dari Luwu. Kedua tarian
ini lagi-lagi menambah khasanah pengetahuan saya tentang keanekaragaman seni
yang dimiliki Sulawesi Selatan.
* * *
Meski hanya sempat 2 jam di sini, saya pun mengajak
beberapa siswa kami di Asrama Bosowa School Makassar. Semoga kegiatan ini
menambah pengetahuan mereka tentang budaya dan seni Makassar sebagai kekayaan
budaya Indonesia.
let's be happy (^_^) |
0 comments:
Post a Comment