Sejak diputar perdana pada
tanggal 25 Agustus 2016, film Uang Panai membuat antrian panjang untuk
mendapatkan tiketnya. Film ini tidak hanya menarik orang-orang dewasa, tapi
juga remaja bahkan anak-anak.
Film yang diputar di 14 kota di
Indonesia ini merupakan film karya sineas muda Makassar yang menceritakan tentang
uang mahar sebelum menikah di suku Bugis Makassar. Film ini mendeskripsikan
perjuangan seorang laki-laki bernama Anca saat ingin meminang Risna, gadis
Bugis yang ingin diperjuangkannya. Niat tulus Anca itu terbendung oleh Uang
Panai yang ditentukan oleh keluarga Risna. Berbagai perjuangan pun dilakukan
Anca. Dia pun dibantu oleh Abu dan Tumming yang selalu hadir sebagai sahabat
terbaik bagi Anca. Harga dirinya sebagai putra Bugis Makassar dipertaruhkan.
Pada akhirnya dia pun mampu membukikan itu.
* * *
Film komedi romantis yang digarap
oleh Makkita Cinema Production berhasil membuat para penonton, termasuk saya
tertawa terpingkal-pingkal dan ikut terbawa oleh semangat berjuang Anca. Kisah
percintaan dan persahabatan dibuat dengan alur yang tidak membosankan.
Pemilihan berbagai tempat dan soundtracks
pun menjadi kekuatan dalam film ini. Tidak heran jika film ini laris manis.
Meski harus antri dan duduk di
jejeran kursi kedua, saya pun bahagia dan bangga menonton film ini. Uang Panai,
sebuah karya dari Makassar untuk Indonesia.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete