Kesetaraan gender menjadi isu
global hingga saat ini, termasuk di Indonesia. Apatah lagi kuantitas perempuan
di negara kita ada di angka 49%. Tentu saja fakta tersebut merupakan kekuatan
yang bisa dimaksimalkan. Oleh karena itu, perempuan sebaiknya berpartisipasi
aktif di bidang masing-masing demi kemajuan bangsa Indonesia.
Berbagai bidang yang dimaksud
salah satunya adalah bidang pengembangan ekonomi, salah satunya terkait dengan e-commerce.
E-commerce saat ini memang sedang
menjadi tren mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat. Tidak
mencengankan ketika IWITA (Indonesian Women IT Awareness) bekerjasama dengan
Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak RI menggelar Roadshow SEREMPAK
(Seputar Perempuan dan Anak) di beberapa kota di Indonesia dengan mengangkat
tema Perempuan-perempuan Penggerak E-Commerce.
Kota pertama yang dipilih untuk
melaksanakan Roadshow SEREMPAK 2016 ini adalah Kota Makassar. Hal ini dirasa
sangat sesuai oleh panitia penyelenggara mengingat Makassar adalah pelaku
e-commerce tertinggi di Indonesia. Ada 4 narasumber yang diundang dalam
kegiatan ini, yaitu: Ratna Susianawati (Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang
Infrastruktur dan Lingkungan Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak RI), Martha
Simanjuntak (Ketua Pokja SEREMPAK), Rahmiana Rahman (Founder CV. SOULMAKS
Creative dan Co-founder bacaanbisnis.com) dan Aresdi Mahdi Asyathry (Komisaris
Kreasi LOGUE International). Talkshow ini pun dipandu oleh moderator handal
yaitu Luna Vidia Matulessy (Independent Communication Consultant).
* * *
Roadshow SEREMPAK 2016 dilaksanakan
di Makassar pada hari Senin, 18 Juli 2016 di Hotel Four Points by Sheraton.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WITA itu dibuka langsung oleh Bapak Agus
Arifin Nu’mang selaku Wakil Gubernur Sulawesi Selatan. Setelah acara pembukaan,
lalu breaktime sekitar 10 menit,
talkshow pun dimulai.
Saya yang diamanahi untuk tampil
sebagai narasumber pertama menjelaskan beberapa amazing facts yang diharapkan bisa menginspirasi para perempuan
untuk terlibat aktif di e-commerce. Bukan sebagai konsumen, tapi sebagai
produsen. Beberapa contoh amazing facts tersebut adalah 56% PDB
Indonesia berasal dari usaha kecil dan 23% dari usaha kecil tersebut dimiliki oleh perempuan
(disadur dari data UN:2015). Saya pun mengungkap harapan semoga 23% ini bisa meningkat. Oleh karena itu mari berpartisipasi aktif sebagai
pengusaha khususnya di bidang e-commerce. Selain itu, saya pun mencoba memaparkan
beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membuat atau mempertahankan
e-commerce sesuai dengan pengalaman pribadi.
Aresta yang pada hari itu akrab
disapa Mas Bro juga memaparkan perkembangan e-commerce yang terus mengalami
peningkatan. Salah satu faktanya adalah data dari tahun 2013 yang menunjukkan
pengiriman barang meningkat di atas 100%. Tentu saja hal itu dirasakan oleh Mas
Bro sebagai komisaris ekspedisi skala internasional tersebut. Berbagai hal
dibaginya pada hari itu. Salah satu yang paling berkesan adalah bikinlah barang
yang bisa dijual, jangan jual barang yang bisa dibikin.
Pada hari itu, Ratna Susianawati
mengharapkan bahwa perempuan terlibat aktif sehingga semakin banyak suara yang
terjalin dari masyarakat untuk menciptakan kegiatan kementerian yang pro
terhadap masyarakat. Di akhir paparannya, Asisten Deputi mengatakan bahwa suka
atau tidak suka, arus dinamika terjadi, mau tidak mau kita harus memilih untuk
memanfaatkannya secara positif atau negatif.
Sebagai pemateri terakhir, Martha
Simanjuntak hadir untuk menjelaskan tentang situs SEREMPAK yang bisa dilihat di
www.serempak.id. Ketua Pokja SEREMPAK
yang juga merupakan founder IWITA ini berharap semoga kehadiran website
SEREMPAK ini semakin bermanfaat untuk masyarakat dan para pengambil kebijakan.
Yg membuat saya penasaran IT identik dg pria tapi online shop kok banyak penjual yg perempuan ya?
ReplyDeletesepertinya harus banyak kelas IT untuk perempuan mbak...gimana??? mari berkolaborasi
ReplyDelete