Foto seusai pameran. Dokumentasi Rumah Relawan Remaja |
Pameran Karya Pustaka Kampung Impian yang dilaksanakan tanggal 25-26 Agustus 2018 telah selesai. Sebuah perhelatan singkat yang kembali berakhir dengan hubungan kekerabatan yang erat.
“Saya senang kak, karena bisa tampil menari depan
banyak orang di Museum Tsunami,” kata Syukriah saat saya tanyakan perasaannya
di hari kedua pameran. Syukriah adalah salah satu anak Lapeng yang aktif
mengikuti Pustaka Kampung Impian, sebuah program yang telah dijalankan
komunitas Rumah Relawan Remaja (3R) sejak tahun 2016 di 5 desa terpencil di
Aceh.
Syukriah tidak sendiri. Perasaannya mewakili
perasaan anak-anak lainnya dari Desa Lapeng dan Rinon di Pulo Aceh di Kabupaten
Aceh Besar; dari Desa Bah dan Serempah di Kabupaten Aceh Tengah serta dari Desa
Baling Karang di Kabupaten Aceh Tamiang yang juga tampil dengan berbagai
penampilan seni tradisional pada tanggal 25-26 Agustus 2018.
Kesempatan berharga untuk bisa tampil di Banda
Aceh dikemas dengan nama Pameran Karya Pustaka Kampung Impian. Dalam pameran
karya, para pengunjung bisa melihat penampilan seni tari Ranup Lampuang, Likok
Pulo, Didong dan Tari Bines. Selain itu, ada pembacaan puisi dari karya anak
desa, berbagai hasil prakarya (misalnya dompet dan gantungan kunci), kumpulan
tulisan dan miniatur desa yang dipajang diatas meja, hasil-hasil gambar yang
ditempel di jaring-jaring, prakarya bahan bekas yang disusun di lemari,
lukisan-lukisan anak-anak serta foto-foto kegiatan yang tertata secara menarik
Para pengunjung Museum Tsunami terkesima dengan
karya-karya anak-anak. Hal ini bisa saya lihat waktu mereka mendekat di
beberapa karya, misalnya karya lukisan dan miniatur desa. Di buku tamu pun, saya
menemukan kesan yang ditulis semisal “inspiratif,” “karya yang luar biasa,”
serta ungkapan-ungkapan puas lainnya. Para relawan panitia, apalagi Guru Impian
sangat semangat menjelaskan jika ada pengunjung yang bertanya. Ah, saya banyak tersenyum lepas melihat
semangat dan antusias para relawan selama pameran.
Dokumentasi : Rumah Relawan Remaja |
Selama 2 hari melaksanakan pameran, akhirnya haru
biru yang hadir. Hal ini tentu saja karena melihat proses dan hasil dari karya
anak-anak binaan program Pustaka Kampung Impian. Sebagai bukti bahwa memang
setiap anak itu mampu, jika mendapatkan kesempatan. Seperti yang dipaparkan
bang Romi mewakili relawan 3R pada pembukaan pameran bahwa pameran ini
bertujuan mengapresiasi karya anak-anak dari desa-desa terpencil di Aceh,
karena kita percaya bahwa anak-anak di dunia ini semuanya mampu jika diberikan
kesempatan.
Selain dari anak-anak, bagian penting yang juga
membuat kegiatan 3R ini sukses adalah masyarakat terutama perangkat desa di 5
desa. Mereka dengan keterbukaan menerima relawan 3R berkegiatan dan belajar
hidup bersama masyarakat di sana. Mereka juga yang dengan semangat mengantarkan
anak-anak dari desa yang jauh hingga tiba di Banda Aceh untuk tampil di museum
Hal penting lainnya adalah sinergitas dan kerjasama
para relawan panitia yang banyak menghabiskan pikiran, tenaga, waktu, bahkan
hingga waktu tidur mereka berkurang demi mempersiapkan pameran ini. Thanks for making this awesome event happened!
Terima kasih kalian.
Hingga akhirnya, semua yang hadir dan
berkontribusi selama pameran karya Pustaka Kampung Impian berlangsung sepakat
bahwa pameran ini adalah sarana apresiasi untuk anak-anak dari 5 desa, dimana
desa mereka adalah kampung impian untuk banyak orang, terkhusus di Aceh. Kampung
Impian, yang bisa terus berkembang dengan berbagai potensi didalamnya.
0 comments:
Post a Comment