Banyak ucapan
selamat Iduladha yang masuk diponselku sejak kemarin, apalagi sejak penggunaan
aplikasi WhatsApp semakin luas, percakapan dua atau multi arah semakin mudah.
Jenis ucapan Iduladha yang saya terima pun beragam, mulai dari yang singkat
misalnya "selamat Iduladha semuanya," hingga yang panjang berbentuk
puisi. Bahkan, ada juga dalam bentuk video singkat. Terlepas dari apapun
bentuknya, paling tidak ucapan-ucapan itu menjadi ajang silaturahmi meringkas
jarak, apalagi bagi saya yang ada di Tanah Rencong ini.
Alhamdulillah,
ini adalah Iduladha pertama yang saya jalani di Aceh bersama suami, tepatnya
hari ini tanggal 22 Agustus berdasarkan ketetapan Pemerintah Indonesia. Oiya,
tahun ini, ada perbedaan waktu pelaksanaan Hari Raya Iduladha di Arab Saudi dan
Indonesia. Ini terjadi karena perbedaan terbitnya bulan di berbagai belahan
bumi yang tidak datar ini.
Terlepas dari
perbedaan rujukan yang hadir ada yang merujuk pada waktu dan ada pada
peristiwa, Hari Raya Iduladha sejatinya menjadi momentum penting. Momentum akan
hari yang bermuara pada kisah ketaatan Nabi Ibrahim untuk mengikuti perintah
Allah SWT, sebuah perintah yang tidak ringan untuk mencari keridhaan Allah
SWT. Namun, teladan kita Nabi Ibrahim A.S. dan Nabi Ismail A.S adalah panutan
yang memiliki hati yang ikhlas karena mereka yakin bahwa Allah tak pernah
jauh.
Semoga
keteladanan dan nilai-nilai hikmah Nabi Ibrahim A.S dan Nabi Ismail A.S membuat
kita merefleksi diri tentang seberapa besar kita mengutamakan ikhlas Lillahi
Ta'ala dalam mengerjakan segala sesuatu.
Selamat Hari
Raya Iduladha untuk semua umat Islam di berbagai penjuru negeri. Semoga kita
semakin paham bahwa Allah SWT tak pernah jauh. Mari berlomba mendapatkan
keridhaan-Nya.
0 comments:
Post a Comment