Thursday, June 13, 2024

3 Orang Muda Duduk dengan Pongah


Pagi ini, saya mengunjungi sebuah institusi. Saya ingin bertemu seseorang yang sangat penting, sebut saja Bu Bunga. Saat datang hari ini, Bu Bunga sedang ada tamu. Dengan sopan, Bu Bunga berkata “tunggu sebentar Bu.”

Saya pun tersenyum dan menjawab “Baik Bu.” Namun, melihat kursi yang semuanya terisidi ruangan kecil Bu Bunga, saya memutuskan menunggu di luar.

Di luar, ada sebuah kursi panjang yang hanya bisa diduduki 3 - 4 orang. Saat itu, kursi tersebut terisi oleh 3 orang muda yang sedang berbincang-bincang. Ada sekali terdengar tawa yang cukup keras dari mereka, bahkan saya pikir Bu Bunga dan tamunya mendengar tawa tersebut.

Sembari berdiri dengan menggendong Lubna, anak saya yang di bulan Agustus ini genap berusia 2 tahun, saya mendengar beberapa pembicaraan mereka.

Salah satu dari mereka bercerita tentang pengalamannya sebagai seorang guru yang ditempatkan di Kepulauan Anambas. Salah seorang lain yang saya ingat berbaju batik warna coklat juga bercerita tentang pengalamannya naik pesawat. Satu lagi, saya tidak sempat lagi mendengar deretan percakapan mereka.

Saya sudah cukup lelah berdiri, tanpa satu pun diantara 3 orang muda itu mempersilahkan saya duduk yang sebenarnya sangat nampak lelah dengan menggendong anak. Karena sudah lelah, tanpa menunggu tamu Bu Bunga keluar, saya pun masuk kembali ke ruangan Bu Bunga.

“Bu, saya bisa duduk di dalam?” tanyaku.

“Di luar, 3 orang itu tidak mempersilahkan Ibu duduk?” tanya Bu Bunga dengan raut wajah yang cukup bersalah.

Bu Bunga pun keluar sebentar “Kalian kok ada tamu tidak mempersilahkan duduk?” Lalu, Bu Bunga segera menyiapkan kursi untuk saya.

Bu Bunga yang tidak bersalah apa-apa lalu meminta maaf mewakili 3 orang muda itu.

Saya langsung berucap “Entahlah Bu, 3 orang muda yang tidak bisa menyapa! Pongah”  

Aceh Besar, 13 Juni 2024

0 comments:

Post a Comment