“Izin pakai kamar mandi, Bu?” kata seorang
laki-laki muda yang tiba-tiba muncul dari belakang kebun kami.
Saya sudah menduga, ini pasti gerombolan beberapa
orang muda yang kemarin datang di desa kami ini. Saya langsung menjawab
“silakan!”
Tak lama kemudian, datang lagi dua orang lelaki
muda. Satunya berambut lurus, satunya lagi berambut keriting.
“Mau pakai kamar mandi yah?
“Iya, Bu!” Lelaki berambut keriting menjawab.
“Yang satu itu ada kawan kamu, yang satunya kosong. Tapi, kamu harus angkat air karena lampu mati!” Ambil saja di tong biru itu!” Kataku sambil menunjuk wadah besar air yang ada tepat depan kamar mandi.
Si orang muda berambut lurus berbaju putih duduk
sambil menunggu. Sebagai seseorang yang kamar mandinya sedang dipinjam, saya
bermaksud menyapanya. “Kegiatan apa?”
“Ekspedisi tentang Jurnalistik Lingkungan Bu?”
Jawabnya singkat.
“Anggota Mapala juga?” tanyaku
“Bukan Bu, hanya simpatisan!”
Aku mengangguk lalu kembali bertanya “Agenda hari
ini apa?”
“Mandi-mandi!”
Dalam pikiranku berusaha menyambungkan tema
kegiatan dengan agenda yang dimaksud si orang muda berambut lurus ini, namun
kemudian karena aku berpikir dia adalah seorang simpatisan, maka aku cukup
mengerti. Pertanyaan pun kuganti ke beberapa pertanyaan tentang kuliah dan
jurusannya, hingga kemudian dia mendapatkan giliran untuk menggunakan kamar
mandi yang ada di kebun kami.
* * *
Setelah orang itu berlalu, aku dan suami lalu
terlibat percakapan tentang partisipan yang biasa ikut serta di kegiatan mapala
kami masing-masing. Fyi, kami ini dipertemukan karena kegiatan mapala,
yaitu TWKM (Temu Wicara Kenal Medan) ke XXII di Pontianak. Bahkan setelah
menikah, kehidupan kami tetaplah “ala mapala”. Jadi, kalau kami menemukan
beberapa mapala yang kami temui di perjalanan kehidupan kami saat ini, banyak
hal yang kami diskusikan.
Salah satunya tentang simpatisan ini. Yah iya
sih simpatisan, tapi masak agenda utama kegiatan tidaklah kamu ketahui???
Terus, kok mapalanya bisa dengan mudahnya membawa partisipan untuk kegiatan
penting bertajuk Jurnalistik Lingkungan seperti ini? Ak=
Masih ada beberapa bagian dari tulisan ini, dibaca
sampai akhirnya. Sungguh, ini hanya sekadar curhatan, karena begitu cintanya
saya dengan mapala, yang dari organisasi mapala saya tumbuh dan banyak belajar
tentang advokasi lingkungan, yang hingga saat ini saya terapkan bersama
keluarga kecil saya.
Wah, ternyata pertemuan pertama sampai menikah pada saat jadi Mapala yaa...
ReplyDeleteKeren !
Sevisi semisi yaaa....