Saturday, June 15, 2024

Kardusnya Lebih Penting daripada Orang Lain

 


Siang ini, menuju Pulo Aceh dengan kapal penumpang. Tahun ini, saya dan keluarga akan merayakan Iduladha bersama masyarakat Desa Lapeng, di Pulo Aceh. Ini bukan pertama kalinya, tahun lalu pun demikian. Senang rasanya, Alhamdulillah. 

Karena hari ini adalah H-2 pelaksanaan hari raya, maka di kapal pun penuh dengan penumpang lebih cepat. Barang-barang juga jadi lebih banyak karena masyarakat pulau berbelanja di Kota Banda Aceh. 

Pemandangan barang bertumpuk di area tempat duduk bukan pertama kalinya, hampir setiap kali mau ke Pulo Aceh. Namun karena ramai, jadilah hari ini, Bang Romi (nama suami saya , heheeh) langsung bertanya pada seorang ibu dalam Bahasa Aceh.

"Ini barang-barang Ibu? Boleh saya pindahkan supaya anak saya bisa duduk?" 

Begitulah pertanyaan Bang Romi saya sembari menunjuk Lubna, anak kami yang hampir berusia 2 tahun.

Ibu itu menjawab dengan sedikit khawatir "Iya. Boleh pindahkan tapi jangan sampai barang saya panas."

"Saya akan taruh didalam dan memastikan barang ibu aman!" Begitulah pernyataan Bang Romi

Barulah setelah itu, saya dan Lubna akhirnya ada celah untuk bisa duduk. "Alhamdulillah " 

Nah, disamping kami, pun dipenuhi kardus. Padahal posisi tersebut akan relatif dingin ketika kapal mulai berlayar. Mulailah Bang Romi kembali mengangkat barang-barang tersebut satu per satu, hingga kemudian Bang Romi dan Salam ada posisi untuk duduk. 

Demikianlah, salah satu dinamika kapal penumpang yang sering mengantarkan saya dan keluarga ke Pulo Aceh. 

Terkadang, kardus-kardus sang pemilik barang yang bisa diamankan ditempat nahkoda jadi lebih penting dibandingkan orang-orang yang bahkan kadang sudah tua atau menggendong bayi . 

0 comments:

Post a Comment