Akhir-akhir ini, ada yang kurang baik dari kesehatanmu. Itu mengkhwatirkanku,
meski aku tidak bisa berbuat apa-apa. Rapalan doa menginginkan sehatmu, hanya
itu yang bisa lakukan, Inilah inginku, yang hanya bisa mendoakanmu dari
kejauhan.
Ingin, ingin sekali berada di dekatmu, melakukan yang terbaik di
berbagai kondisi, apalagi kondisimu sekarang ini. Tapi, apa daya, jarak lagi
lagi harus mengajariku dewasa dalam memaknai hubungan. Aku pun di sini, hanya
bisa mendoakanmu.
Ingin rasanya malam ini berada di dekatmu, memberi hangat dengan
seduhan kopi buatanku. Mendengar ceritamu
secara langsung, tidak melalui telepon yang acapkali kita lakukan, meski kadang
cukup menjadi pelepas rindu. Tapi sabarlah, waktu jugalah yang akan memangkas
rindu saat kita bertemu lagi, bertemu untuk menumpahkan isi dari celengan rindu
itu. Aku pun selalu ingin menjadi sabar lalu mengutas senyum mengingat
kebersamaan kita yang begitu indah. Itulah inginku, yang selalu ingin
mendoakanmu
Hidup mengajarkan kita tentang hitam putih, suka duka, sehat
sakit. Disitulah kita belajar untuk kuat dan saling menguatkan. Saling memberi
warna dengan cara masing-masing. Inilah aku, yang ingin memberimu warna di
tengan sendumu.
“Cepat sembuh, hingga kita semakin tahu betapa nikmatnya sehat
yang Tuhan berikan,” itulah keinginanku, salah satunya. (^_^)
#YOU17
Makassar, 4 April 2016
0 comments:
Post a Comment