Friday, October 19, 2018

Beberapa Agenda Belajar Menyenangkan Pustaka Kampung Impian


Jadi, selama hampir setahun di Aceh, saya Masih juga sibuk dengan berbagai kegiatan sosial, sama seperti di Makassar. Namun, saya berada di tahap menjadi Pegiat Social secara professional, selain memang karena "passion" juga lebih memperdalam berbagai pemahaman tentang kerja-kerja sosial baik secara teori maupun praktek. tentu saja, ini tidak lepas dari Support System alias suami yang telah terlebih dahulu mengguluti dunia Social Worker.


Saat ini, melalui Rumah Relawan Remaja (3R), komunitas sosial yang diinisiasi oleh suami dan berdiri sejak tahun 2013, kami melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan, salah satunya Pustaka Kampung Impian (PKIP)


Sebagai Koordinator Program, PKIP menjadi salah satu program yang saya tangani. PKIP ini adalah program belajar alternatif di desa-desa terpencil di Aceh dimana para relawan yang kami sebut guru Impian hidup bersama masyarakat di desa. Beberapa kelas dibuat untuk anak-anak dan masyarakat. Berikut beberapa dokumentasi kelas yang menyenangkan yang difasilitasi oleh para guru impian. Nah, bukankah belajar memang harus menyenangkan?






Friday, October 5, 2018

5 Oktober 2018, Selamat Hari Guru Internasional Untuk Kalian Para Guru Sejati

Guru Impian di Desa Serempah


Diamanahi menjadi Koordinator berbagai program sosial di Rumah Relawan Remaja, sebuah komunitas sosial yang bergerak untuk kemanusiaan dengan pusat sekretariat di Peukan Bada, Aceh Besar, menjadi sebuah wadah belajar sebagai  Social Worker dan berinovasi luar biasa dalam berbagai ranah sosial, salah satunya di bidang pendidikan.


Bersama para relawan yang kami sebut guru impian dan tentu saja dipimpin oleh koordinator Pustaka Kampung Impian bernama Nanda Rahmad , kami menyusun Kurikulum sendiri untuk membuat dekat aplikasi kurikulum itu sesuai konteks masyarakatnya, karena sebut saja misalnya kondisi Desa Bah di Kabupaten Aceh Tengah tentu berbeda dengan kondisi Desa Lapeng di Kabupaten Aceh Besar. Kurikulum yang kami susun mencoba menguak hal-hal penting yang seharusnya membuat masyarakat bangga akan kampung mereka, bukan terperdaya cerita masyarakat urban yang penuh hedonisme.



Wednesday, September 26, 2018

Bagaimana Seharusnya Seorang Relawan Bekerja?

sumber foto : Google


Saya mendapatkan pemahaman mendalam tentang dunia kerelawanan sejak bergabung di Rumah Relawan Remaja (3R), sebuah komunitas yang bekerja untuk komunitas sosial yang saat ini berkantor di Kabupaten Aceh Besar, meskipun pada dasarnya pemahaman tentang kerelawanan telah saya dapatkan melalui berbagai pelajaran dan pengalaman yang saya jalani saat merintis komunitas Sahabat Indonesia Berbagi (SIGi) Makassar di tahun 2012 dan komunitas The Floating School di tahun 2016 dan semuanya masih konsisten bergerak sampai saat ini

Sharing tentang bagaimana seharusnya seorang relawan bekerja ini saya dapatkan dari pemaparan ketua 3R, Perdana Romi Saputra tentang 3R yang bekerja dengan cinta (love), kerja bersama (teamwork), konflik, partnership dan kemampuan mengorbankan diri sendiri (self-denial). Lima poin ini memang merupakan cara kerja 3R. Tapi hemat saya, sejatinya relawan baik dalam tataran individu maupun organisasi/komunitas, hal-hal tersebut perlu diaplikasi ketika memutuskan menjadi relawan.

Monday, September 17, 2018

Blogger Aceh Berbagi Metode Menulis Kreatif



Seorang blogger Aceh bernama Yelli Sustrina memenuhi undangan Rumah Relawan Remaja (3R) siang itu, tepatnya tanggal 11 September 2018 di Sekretariat 3R di Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Yelli, demikian perempuan asal Aceh Selatan ini akrab disapa; berbagi kepada 6 orang Guru Pustaka Kampung Impian tentang Metode Menulis Kreatif. Materi ini penting karena para guru impian akan diminta menulis berbagai cerita saat penempatan mereka di desa-desa terpencil di Aceh.

“Dalam menulis, selain perlu memberi keterangan 5W + 1 H, penulis perlu memasukkan unsur penting dan menarik dalam sebuah tulisan. Sehingga akan berujung pada tulisan yang tidak hanya sekadar dipublikasikan oleh penulis, tapi memang penting untuk dibaca. Jangan hanya yang penting posting, tapi posting yang penting,” ujar Yelli diawal sesi.

Tuesday, September 11, 2018

Mengenal Rumah Relawan Remaja Di Hari Pertama Orientasi Kurikulum


Mimpi apa yang kamu punya untuk dunia ini?
Bagaimana kita merubah dunia ini?

Sebuah bangunan berbentuk rumah kayu akan terlihat di daerah Peukan Bada, di dekat koramil di Kabupaten Aceh Besar. Bangunan itu merupakan sekretariat Komunitas Rumah Relawan Remaja  (3R).

Saat mendengar 3R disebutkan, banyak orang yang bertanya tentang komunitas tersebut. Inilah yang menjadi materi pembuka Orientasi Kurikulum  untuk Guru Impian program Pustaka Kampung Impian.

Tuesday, September 4, 2018

Melukis Langit

sumber gambar : google


Malam itu, aku perlu melukis langit
mengambil kanvas
mengebiri rasa tanpa sakit
menyulam rasa penuh asa sarkas

aku pun melukis
dengan sebuah warna yang menggelitik
menuang imaji penuh ritmis
mencipta romansa tanpa pelik

oh….butuh waktu
tapi kini lukisanku telah selesai
banyak senyum yang merangkulku
merentangkan tanpa henti

Tuesday, August 28, 2018

Pameran Karya, Sarana Apresiasi Untuk Anak-Anak dari 5 Kampung Impian di Aceh

Foto seusai pameran. Dokumentasi Rumah Relawan Remaja

Pameran Karya Pustaka Kampung Impian yang dilaksanakan tanggal 25-26 Agustus 2018 telah selesai. Sebuah perhelatan singkat yang kembali berakhir dengan hubungan kekerabatan yang erat.

“Saya senang kak, karena bisa tampil menari depan banyak orang di Museum Tsunami,” kata Syukriah saat saya tanyakan perasaannya di hari kedua pameran. Syukriah adalah salah satu anak Lapeng yang aktif mengikuti Pustaka Kampung Impian, sebuah program yang telah dijalankan komunitas Rumah Relawan Remaja (3R) sejak tahun 2016 di 5 desa terpencil di Aceh.

Wednesday, August 22, 2018

Selamat Iduladha, Semoga Kita Semakin Paham Bahwa Allah Tak Pernah Jauh!

Banyak ucapan selamat Iduladha yang masuk diponselku sejak kemarin, apalagi sejak penggunaan aplikasi WhatsApp semakin luas, percakapan dua atau multi arah semakin mudah. Jenis ucapan Iduladha yang saya terima pun beragam, mulai dari yang singkat misalnya "selamat Iduladha semuanya," hingga yang panjang berbentuk puisi. Bahkan, ada juga dalam bentuk video singkat. Terlepas dari apapun bentuknya, paling tidak ucapan-ucapan itu menjadi ajang silaturahmi meringkas jarak, apalagi bagi saya yang ada di Tanah Rencong ini.

Alhamdulillah, ini adalah Iduladha pertama yang saya jalani di Aceh bersama suami, tepatnya hari ini tanggal 22 Agustus berdasarkan ketetapan Pemerintah Indonesia. Oiya, tahun ini, ada perbedaan waktu pelaksanaan Hari Raya Iduladha di Arab Saudi dan Indonesia. Ini terjadi karena perbedaan terbitnya bulan di berbagai belahan bumi yang tidak datar ini. 

Terlepas dari perbedaan rujukan yang hadir ada yang merujuk pada waktu dan ada pada peristiwa, Hari Raya Iduladha sejatinya menjadi momentum penting. Momentum akan hari yang bermuara pada kisah ketaatan Nabi Ibrahim untuk mengikuti perintah Allah SWT, sebuah perintah yang tidak ringan untuk mencari keridhaan Allah SWT. Namun, teladan kita Nabi Ibrahim A.S. dan Nabi Ismail A.S adalah panutan yang memiliki hati yang ikhlas karena mereka yakin bahwa Allah tak pernah jauh. 

Semoga keteladanan dan nilai-nilai hikmah Nabi Ibrahim A.S dan Nabi Ismail A.S membuat kita merefleksi diri tentang seberapa besar kita mengutamakan ikhlas Lillahi Ta'ala dalam mengerjakan segala sesuatu.

Selamat Hari Raya Iduladha untuk semua umat Islam di berbagai penjuru negeri. Semoga kita semakin paham bahwa Allah SWT tak pernah jauh. Mari berlomba mendapatkan keridhaan-Nya. 

Tuesday, August 14, 2018

Tindakan Edukatif dan Didaktif Dalam Mendidik Generasi Milenial

sumber foto : kampung-media.com
Kita itu nggak sadar kalau kebodohan adalah bumerang yang berbalik. Generasi muda yang tahu cara main media sosial dan bahkan bisa ngepoin orang kayak agen CIA, tapi nggak tahu caranya menginformasikan diri mereka sendiri, itu fatal banget. Kita loh yang nanti take over negara ini. Kalau kita aja segitu butanya dengan negara sekitar, cuma tahu yang lagi ngetrend doing, cuma tahu apa yang menghibur doang, cuma tahu cara pake Instagram, tahu cara nanya orang di Ask.fm tapi nggak tahu caranya googling, tahu caranya posting foto lagi makan di restoran kece ke Instagram tapi nggak tahu caranya baca berita. Nonton you-tube cuma nonton vlog atau nonton makeup tutorial doang. Mau pakai jilbab aja harus lagi-lagi lihat tutorial, cara belajar mesti lihat tutorial, mencari motivasi kuliah aja harus minta cariin  sama orang di AskFm.

Indonesia mau dibawa ke mana?  

* * *
Opini di atas merupakan potongan catatan Gita Savitri Devi (2017) dengan judul Generasi Tutorial dalam buku perdananya Rentang Kisah. Tulisan menyindir ini menjadi gambaran sebagian generasi  milenial saat ini. Berdasarkan definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, generasi milenial adalah generasi yang tidak dapat dilepaskan dari teknologi dan informasi terutama internet.

Generasi milenial memang berada di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi termasuk merebaknya penggunaan gawai yang begitu cepat. Sayangnya, kemajuan ini tidak membuat banyak orang, termasuk generasi millenial menjadi lebih cerdas dan maju. Justru sebaliknya, kebanyakan generasi milenial masih banyak yang seperti Gita tuliskan, sebagai generasi tutorial, generasi yang harus diberikan ikan karena tidak tahu caranya memancing. Apa jadinya jika 33 persen penduduk Indonesia yang merupakan dominansi generasi milenial tapi hanya menjadi generasi tutorial yang tidak bijak?
 
sumber foto: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id

Padahal di satu sisi, menurut Yoris Sebastian (2016) dalam bukunya berjudul Generasi Langgas, generasi milenial bisa menjadi generasi yang cepat, bukan generasi instan. Sehingga, meskipun semuanya cepat, tapi tetap kuat dasar-dasarnya. Bukan asal cepat jadi terjebak sebagai generasi instan.

Untuk menciptakan generasi milenial bukan sebagai generasi instan, maka peran pendidikan dalam keluarga tentu harus dimaksimalkan. Untuk memahami peran pendidikan tersebut, orangtua perlu memahami terminologi pendidikan yang akan menjadi dasar pengaplikasian dalam mendidik anak-anak mereka.

Doni Koesoema (2007) dalam buku Pendidikan Karakter memaparkan bahwa terminologi pendidikan mengacu pada dua pemahaman, yaitu sebagai tindakan edukatif dan tindakan didaktis.

Tindakan Edukatif
Tindakan edukatif mengacu pada sebuah intervensi sengaja untuk mengarahkan sebuah proses menjadi secara penuh dalam diri individu.

Sebagai sekolah pertama untuk anak-anak, orang tua sebagai peran keluarga terpenting meleburkan diri secara utuh dalam mengarahkan anak-anak memahami pengetahuan-pengetahuan dan hal-hal baru yang tidak diketahui sebelumnya.

Contohnya saat ini, dimana gawai sudah merebak. Anak-anak bisa mengakses informasi apapun hanya dengan googling. Maka, orangtua pun perlu meleburkan diri dengan mempelajari cara mengakses internet. Sehingga, orangtua juga bisa mengetahui perkembangan yang terjadi pada anak-anak. Pada akhirnya, orang tua harus melek literasi digital sebagai bagian tindakan edukatif di era sekarang ini.
 
sumber foto : sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id
Tindakan Didaktis
Tindakan didaktis mengacu pada proses pengajaran dan objek-objek pembelajaran. Tindakan didaktis melibatkan dimensi intrinsik dan hasil pembelajaran pada pembelajar. Oleh karena itu, orang tua diharapkan mampu memahami dimensi intrinsik yang ada dalam diri anak, misalnya perbedaan motivasi, hal-hal yang disukai, tingkat kenyamanan dan sebagainya dalam menghasilkan hasil pembelajaran yang bermakna.

Tindakan didaktis ini terjawantahkan dengan berbagai cara, misalnya membangun sikap hidup positif pada anak. Sebagai contoh yang ditulis oleh Muhammad Iqbal (2018) dari laman sahabatkeluarga adalah orangtua menunjukkan semangat hidup yang tinggi dan sikap antusias dalam hal apapun di hadapan anak meskipun saat itu sedang berada di bawah tekanan. Hal ini akan membuat anak berpikir bahwa apapun yang terjadi kita harus tetap antusias.

* * *
Di era yang serba cepat ini, anak-anak mempunyai banyak pilihan dan kesempatan yang mengantar pada hasil yang baik atau buruk. Orangtua tentu memiliki peran penting untuk mengarahkan anak sedini mungkin melalui pemahaman terminologi tindakan edukatif dan didaktis dalam pendidikan keluarga. Sehingga pada akhirnya, semakin banyak anak khususnya generasi milenial yang menjadi generasi emas Indonesia. 



Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Pendidikan Keluarga #sahabatkeluarga.

Monday, August 13, 2018

Ciayo Talent Manager Berbagi Informasi Cara Bergabung Dalam Ciayo Comics


Ciayo Comics adalah platform terbesar Di Indonesia untuk para komikus maupun seniman gambar lainnya. Platform ini juga merupakan produk anak bangsa Indonesia. Jadi, tentu saja merupakan kebanggaan untuk negara kita ini.

Masih dalam rangkaian Comic Connect Tour di Aceh yang dilaksanakan tanggal 11 Agustus 2018 di Voz Coffee. Selain penulis Sengklekman yang merupakan pemuda Lhoksemauwe, Fahmi Hamka selaku Ciayo Talent Manager juga hadir.

Sunday, August 12, 2018

Penulis Sengklekman Berbagi Tips Membuat Komim

Sudah hampir jam 2 siang saat saya tiba di VOZ Coffee untuk mengikuti Knowledge Sharing Comic Connect Tour 2018 yang diadakan Ciayo Comics. Untung acara belum dimulai.

Saturday, August 11, 2018

Tindakan Edukatif dan Tindakan Didaktis Dalam Pendidikan


Terminologi pendidikan dalam konteks yang lebih kuno mengacu pada dua pemahaman, yaitu sebagai tindakan edukatif dan tindakan didaktis (Doni Koesoema A dalam buku Pendidikan Karakter)
sumber foto : edtechreview.in

Doni Koesoema menerangkan terminonologi pendidikan dalam tindakan edukatif dan tindakan didaktis dalam tulisannya. Baginya, tindakan edukatif mengacu pada sebuah intervensi sengaja untuk mempromosikan sebuah proses menjadi secara penuh dalam diri individu maupun kelompok dengan memperhatikan dimensi global dan aspek-aspek yang menyertainya. Sedangkan tindakan didaktis lebih tertuju pada proses pengajaran dan objek-objek pembelajaran,

Thursday, August 9, 2018

Beberapa Cara Mengembangkan Kemampuan Desainpreneur





Ada 2 materi di Workshop Mendulang Emas di Dunia Maya yang dilaksanakan di Digital Innovation Lounge (DILo) Banda Aceh, kemarin (8/8). Setelah pria berkemeja biru mewakili BEI sebagai pemateri pertama, pria berkaos hitam bernama Ruslan selaku Ketua Moslem Design Community (MDC) Chapter Aceh menjadi pemateri kedua dengan judul "DesainPreneur."

Bisnis di dunia desain memang menjanjikan. Bahkan di Aceh, pernah ada seorang desainer font dibayar 1 Miliar. Terbukti, desainer grafis sangat mudah mendapatkan uang, baik secara offline (tatap muka) dan online.

Wednesday, August 8, 2018

Pemuda Berkemeja Biru Bicara Tentang Investasi Pasar Modal

Setelah sekian lama ingin melihat Digital Innovation Lounge (DILO) di Banda Aceh, akhirnya hari ini saya bisa menginjakkan kaki ditempat yang diharapkan banyak menumbuhkan semangat kewirausahaan di dunia digital saat ini. Hari ini saya sebagai peserta Workshop Mendulang Uang Di Dunia Maya.

Tak menunggu terlalu lama, setelah seorang perempuan  cantik berjilbab hitam yang hari itu adalah MC mempersilahkan pemuda berkemeja biru yang bernama Aulia Firdaus mewakili Bursa Efek Indonesia untuk membawakan materi tentang Investasi Pasar Modal.

Tuesday, August 7, 2018

Catatan Singkat Hari Kedua Pelaksanaan PKA VII



Kemarin pagi tepatnya 6 Agustus, saya dibonceng oleh Nourica ke Grapari. Tapi saat melihat pawai dengan berbagai baju daerah, aku mengajak Nourica singgah.

Monday, August 6, 2018

Catatan Singkat Pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII


5 Agustus 2018
Ternyata, berjalan 2 kilometer menuju Stadion Harapan Bangsa bukanlah hal yang sulit bagiku di usia kandungan yang sudah 6 bulan. Bisa jadi ini karena antuasias melihat pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII, sebuah acara kebudayaan di Aceh yang diselenggarakan sekali dalam 4 tahun. Bisa jadi juga karena bersemangat jalan ditemani suami, yang sebenarnya tidak menyukai seremoni tapi menuruti keinginanku melihat suasana pembukaan ini.

Tiba di sana, kami harus mengelilingi beberapa pintu stadion hingga akhirnya bisa masuk. Tentu karena malam itu, bergerombolan manusia juga ingin melihat keseruan pembukaan.


Pukul 21.02 akhirnya kami bisa mendapatkan tempat duduk di tribun. Terdengar suara MC yang mengumumkan bahwa acara selanjutnya adalah Theme Song PKA. Lagu untuk PKA 7 pun bergema. "Lagunya menarik," kataku singkat pada suami yang mengantar dengan tabah, karena aku tahu dia tidak menyukai seremoni. Aku pun langsung menikmatit kirab dari 23 kabupaten dan kota se-Aceh. Lalu dilanjutkan oleh sambutan dari Nova Iriansyah selaku Pelaksana Tugas Gubernur. Dalam paparannya dijelaskan bahwa PKA VII adalah momen pagelaran sasana kebudayaan dan sarana refleksi pembangunan untuk memperkuat rasa persaudaraan sesama masyarakat Aceh. Selain itu, ucapan terima kasih terlontar darinya karena PKA tidak terlepas dari kerjasama semua pihak dan berharap bahwa pelaksanaan kegiatan ini semoga sesuai dengan tema yang Aceh Hebat Dengan Budaya Bersyariat.
suasana di tribun

kirab 23 Kabupaten/Kota se-Aceh

Sunday, August 5, 2018

Manfaat Dongeng, Catatan Singkat Dari Sebuah Workshop Dongeng (Bagian 2)

Masih kelanjutan dari Workshop Dongeng “Read Aloud” yang saya ikuti di penghujung Desember tahun 2017. Di tulisan ini, saya akan menuliskan beberapa catatan tentang manfaat dongeng untuk anak-anak yang saya dengan hari itu dari kak Heru sebagai pemateri, yang memang sudah mendedikasikan hidupnya berbagi keceriaan kepada orang banyak melalui dongeng.
sumber gambar : google

Saturday, August 4, 2018

Tahap-Tahap “Read Aloud”, Catatan Singkat Dari Sebuah Workshop Dongeng (Bagian 1)

sumber foto : Google

Ini adalah catatan di 16 Desember 2017. Saat itu saya mengikuti sharing bertajuk Workshop Dongeng “Read Aloud” dari kak Heru, seorang pendongeng terkenal di Makassar.

Dalam pemaparannya, kak Heru berbagi tahap-tahap “Read Aloud,” salah satu metode mendongeng dengan membacakan buku yang dimulai dengan cara membuka, membaca cerita dan menutup.

Untuk membuka sebuah dongeng, kak Heru menyarankan untuk pendongeng melakukan prabaca sehingga mengetahui alur cerita. Selain itu, kita perlu menjelaskan komposisi buku yang akan dibacakan secara Read Aloud.

Friday, August 3, 2018

Akhir Agustus, Ayo Hadiri Pameran Karya Pustaka Kampung Impian di Banda Aceh!


Tanggal 25-26 Agustus 2018, Museum Tsunami akan ramai oleh pengunjung yang ingin melihat karya anak-anak dari 5 desa terpencil di Aceh yang merupakan target program Pustaka Kampung Impian, dilaksanakan sejak tahun 2016 oleh Rumah Relawan Remaja.

Thursday, August 2, 2018

Resensi Buku “Reach Your Dreams”


Penulis : Wirda Mansyur
Tebal : 207 halaman
Penerbit : Gagas Media

Melalui buku berjudul "Reach Your Dream," Wirda Mansyur ingin berbagi semangat kepada pembaca bahwa akan selalu ada jalan untuk mencapai impian, tentu saja dengan berpegang teguh pada Al-Quran. 

Di buku ini juga kita akan menemukan banyak kata positif sebagai bagian penting hidup positif, misalnya:
* Yang membedakan hanya mereka yang berusaha akan membuat impiannya menjadi nyata; dan mereka yang tidak mau berusaha akan membuat impiannya hanya angan-angan belaka (halaman 14)
* Setiap Impian berhak dimiliki semua orang Dan untuk seluruh kalangan (halaman 68)
* Impian bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk menebar manfaat kepada banyak orang. Impiannya untuk Allah Dan Karena Allah (halaman 69)

Dengan bahasa yang ringan khas remaja zaman sekarang, Wirda menceritakan sepenggal kisah hidup dengan berbagai tantangan yang dihadapinya, tetapi dengan terus melibatkan dan mengingat Allah, semuanya bisa dilalui. Hingga siapapun yang membaca buku ini menyadari banyaknya alasan untuk bersyukur.


Overall, buku ini menginspirasi tanpa menggurui, khususnya bisa menginspirasi remaja untuk lebih dekat dekat Allah.

Wednesday, August 1, 2018

Woi……

sumber foto : google

Woi, jalan ini bukan jalur umum
Jangan asal melipir

Woi, jalan ini bukan jalur umum
Jangan asal mampir

Woi, maafkan kami para sipir
Pejalan di jalan negeri 
Meski serasa musafir

Di tanah sendiri

Tuesday, July 31, 2018

Aku dan Rindu


Sudut-sudut ruangan di kamarku
seolah tak malu mengungkap rindu padamu
seperti aku pemilik kamar yang lebih sering terbenam dalam diam
menikmati dekapan hangat untuk mengobati rindu

Aku menemukanmu dalam tumpukan bukuku
Aku menikmati senyummu dalam rintik hujan dibalik jendela
Aku menikmati suaramu dalam setiap canda, pun dalam setiap kritikmu

Aku pun tahu tentang jeda untuk menuntaskan rindu
memaknai perjalanan kedepan akan lebih jauh

Aku pun tahu tentang kau yang akan terus tabah berjuang bersamaku.

Monday, July 30, 2018

Catatan Singkat Dari Buku Palestine’s Children



Rumah Relawan Remaja (3R) sebagai komunitas sosial yang bekerja untuk kemanusiaan juga memfasilitasi perkembangan literasi. Salah satunya adalah menyediakan perpustakaan yang terbuka umum di sekretariat 3R di Jalan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Beraneka buku disajikan di tempat ini. Salah satunya yang sempat menarik perhatianku adalah buku berjudul Palestine's Children.

Sunday, July 29, 2018

Belajar Sedikit Tentang Budaya Aceh Melalui "Preh Ranup Lam Bate"


Siang ini, saya menghadiri acara pertunangan sepasang sahabat saya, sekaligus belajar sedikit tentang budaya Aceh melalui proses tunangan dan lamaran yang disebut Preh Ranup Lam Bate.

Sahabat saya yang laki-laki, sebut saja Agam Ijo diwakili oleh keluarga besarnya mendatangi rumah sahabat saya yang perempuan, sebut saja Inong Biru.

Selama proses lamaran dan sekaligus tunangan yang dalam Bahasa  Aceh disebut Preh  Ranup Lam Bate , keluarga Agam Ijo membawa simbol keinginan Agam Ijo melamar Inong Biru dengan membawa sirih yang disusun sedemikian rupa dalam tempat yang disebut Bate.