Ada
momen-momen kecil dalam hidup yang tiba-tiba membuat kita terhenti, merenung,
dan tersentuh. Salah satunya terjadi beberapa kali, ketika saya mengajak anak
saya bernama Lubna yang berusia 2,5 tahun ke ATM. Saat itu, saya sedang sibuk
mengambil uang, sementara si kecil justru sibuk dengan "tugas"nya
sendiri: memunguti kertas struk yang berserakan di lantai.
Saya memperhatikannya dengan hati yang penuh
haru. Tangannya yang mungil dengan cekatan mengambil satu per satu kertas struk
yang tergeletak di lantai. Matanya yang polos tampak serius, seolah ia sedang
melakukan sesuatu yang sangat penting. Setelah mengumpulkannya, ia berjalan
menuju tempat sampah yang sudah disiapkan di dekat mesin ATM dan membuang
kertas-kertas itu dengan penuh kesadaran.
Saya tertegun. Sebuah pelajaran besar datang
dari seorang anak kecil yang bahkan belum sepenuhnya memahami dunia. Anak saya,
yang baru berusia 2,5 tahun, sudah terbiasa melihat sesuatu yang bersih dan
rapi. Kebiasaan itu memang acapkali dilakukan abangnya, bernama Salam yang juga
masih 6,5 tahun saat ini. Ia tahu bahwa sampah, sekecil apa pun, harus dibuang
di tempatnya. Tanpa perlu diajari berulang kali, ia sudah memiliki naluri untuk
menjaga kebersihan.
Momen itu membuat saya berpikir: bagaimana
dengan kita, orang dewasa? Seringkali, kita terlalu sibuk dengan urusan kita
sendiri hingga lupa hal-hal kecil seperti membuang kertas struk ke tempat
sampah. Padahal, tempat sampah sudah disediakan, hanya beberapa langkah dari
mesin ATM. Tapi, entah mengapa, masih banyak yang memilih untuk meninggalkan
kertas struk itu berserakan, seolah itu bukan tanggung jawab mereka.
Anak saya mungkin belum paham betul tentang
konsep kebersihan atau lingkungan. Tapi, ia sudah menunjukkan sesuatu yang
seharusnya menjadi kebiasaan kita semua: kesadaran untuk menjaga kebersihan dan
tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Ia mengingatkan saya bahwa hal-hal
kecil seperti membuang sampah pada tempatnya bisa membuat perbedaan besar.
Mungkin, kita semua perlu belajar dari
anak-anak. Mereka adalah cermin dari apa yang seharusnya kita lakukan. Mereka
polos, jujur, dan tanpa beban melakukan hal-hal yang benar. Mereka tidak perlu
alasan untuk melakukan sesuatu yang baik. Mereka hanya melakukannya.
Jadi, mari kita mulai dari hal kecil. Ketika kita
selesai menggunakan mesin ATM, jangan tinggalkan kertas struk Anda berserakan.
Ambil beberapa detik untuk membuangnya ke tempat sampah. Bayangkan jika semua
orang melakukan hal yang sama, betapa bersih dan nyamannya lingkungan kita.
Terima kasih, Nak, untuk pelajaran
berharganya. Kamu mungkin masih kecil, tapi kamu sudah mengajarkan hal besar
pada Ummi. Dan semoga, tulisan ini bisa mengingatkan kita semua untuk lebih
peduli pada kebersihan dan lingkungan sekitar.
Peukan Bada, 12 Ramadan 1446 Hijriah
0 comments:
Post a Comment