Tuesday, March 31, 2020

Buku-Buku yang Kubaca di bulan Maret



Kitab Rasa yang diterbitkan oleh Buku Mojok, bukanlah buku tentang makanan. Tapi, lebih dari itu, tentang kisah yang tersimpan didalamnya. Judul ini pun hanyalah satu dari 8 tulisan yang disebut oleh Puthut-EA selaku penulis sebagai usaha menulis cerita pendek. Cerita lain yang menarik dalam buku ini adalah tulisan berjudul Mas Marga yang membawa pembaca bisa lebih mengetahui makna berkelana . Cerita-cerita lain dalam buku ini pun membuat kita berpikir lebih dalam

Dongeng Pulau Tak Dikenal adalah novela yang diterjemahkan dari Bahasa Portugis. Novela karya Jose Saramago ini menceritakan seorang lelaki yang ingin mencari pulau tak dikenal. Untuk itu, lelaki tersebut mengetuk pintu istana meminta kapal kepada raja. Apakah raja semudah itu memberikan kapal? Silahkan baca novela yang bisa selesai kurang dari sehari jika dibaca 😊


Sejarah Perempuan Indonesia menceritakan tentang asal mula gerakan perempuan Indonesia. Ada pembahasan sistem matrilineal, patrilineal dan bilineal dalam buku yang ditulis oleh Cora-Vreede De-Steurs, ideologi politik, masalah penting untuk memahami Indonesia serta berbagai hal yang terkait dengan kesetaraan perempuan. Untuk para feminist, buku setebal ini tentu menjadi salah satu referensi utama.

Buku lain yang bisa dibaca dengan sekali duduk adalah Self Acceptance. Meskipun demikian, bulan ini, saya membaca buku ini hingga 3x. Buku penuh warna ini ditulis oleh Dianak Rikasari yang berisi kumpulan kata dan kalimat motivasi untuk mulai memaafkan diri dan belajar menerima apa yang ada di dalam diri. Kumpulan kata ini berasal dari pengalam hidup sangan fashion stylist ini.

Novel lama lain yang baru kubaca tahun ini adalah Kamu (Cerita Yang Tidak Perlu Dipercaya)  ditulis oleh Sabda Armando. Novel setebal 365 ini berisi tentang Kamu dengan pemikirannya yang memicu perdebatan, tapi ada sisi yang akan membuat pembaca tersenyum.

Mereka Sibuk Menghitung Langkah Ayam adalah sekumpulan reportase yang ditulis oleh Rusdi Mathari. Reportase ini ditulis menggunakan rasa dan pikiran sehingga bisa mengaduk-aduk emosi pembaca. Misalnya, ketika membaca tentang orang-orang tua di berbagai panti, menguak kembali kematian Munir dan berbagai reportase kemanusiaan.

Dua buku lainnya adalah novel best seller karya Tere Liye, yaitu Hujan dan Rembulan Bersinar di Wajahmu, membawa kita pada refleksi tentang kehidupan.  Hujan, novel yang mengambil latar tahun 2042-2050 mengandung genre science-fiction, menceritakan tentang dunia di masa depan dengan teknologi yang sangat canggih. Berbagai Ilmu pengetahuan dan teknologi pun menggantikan peran manusia. Meskipun begitu, ada banyak konflik didalamnya. Karena benci, rindu, sedih dan senang adalah bagian manusia yang tidak bisa tergantikan oleh sesuatu yang dibuat manusia. Sedangkan novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu bertemakan kehidupan dan berbagai problematika yang mendeskripsikan bahwa hidup ini adalah serangkaian peristiwa yang saling berhubungan satu sama lain.

0 comments:

Post a Comment