Saturday, September 14, 2019

Karya Anak Desa dalam Pameran Karya Pustaka Kampung Impian




Bagaimana perasaan Anda jika melihat anak-anak tampil luar biasa? Tentu saja, Anda sangat senang. Itulah perasaan kami sebagai relawan Rumah Relawan Remaja (3R) selama dua hari melaksanakan Pameran Karya Pustaka Kampung Impian yang dilaksanakan pada tanggal 24-25 Agustus 2015 di Museum Tsunami. Kami sangat senang menampilkan banyak karya anak-anak dari desa Bah dan Serempah (di Aceh Tengah), desa Sarah Baru (di Aceh Selatan), desa Balingkarang (di Aceh Tamiang), desa Lapeng dan desa Klieng Cot Aron (di Aceh Besar).

Pada hari pertama kegiatan (24 Agustus 2019), kami fokus pada pameran karya. Gambar, tulisan, dan dokumentasi kegiatan dilampirkan pada panel yang dibuat bersama sebelumnya. Itu adalah momen yang menyentuh bagi saya ketika melihat panel dengan banyak karya anak-anak. Karya-karya mereka disusun seperti karya seniman profesional. Itu adalah bukti bahwa banyak anak-anak dari desa dapat menunjukkan karya terbaik mereka jika mendapat dukungan dan kesempatan.

Selain melihat karya anak-anak desa yang luar biasa, pengunjung pameran juga dapat mengambil foto dengan menggunakan latar belakang photobooth yang tertulis BACA dalam berbagai bahasa. Itu juga menjadi latar belakang foto yang menarik selama pameran. Semoga latar belakang ini akan menginspirasi lebih banyak orang terutama penduduk desa untuk membaca dan menekankan tema pameran kami tahun ini.


* * *



Menurut saya, pameran yang dilaksanakan tahun ini lebih interaktif dengan pengunjung. Selain dari Pojok Baca untuk mengundang orang membaca selama pameran, ada Pojok Kreatif dan Pojok Hanbok For Books. Pojok Kreatif mengundang pengunjung untuk membuat dompet / ikat rambut / gantungan kunci langsung selama pameran. Hanbok for Books sebagai kewirausahaan sosial 3R mengedukasi orang banyak menyumbang buku melalui penyewaan pakaian tradisional Korea Selatan.

Pada hari kedua (25 Agustus 2019), kami tidak hanya mengadakan pameran di pelataran Museum Tsunami, tetapi juga menyelenggarakan pertunjukan anak-anak di atas panggung. Sungguh bersyukur memiliki banyak pertunjukan yang luar biasa dari anak-anak seperti tarian tradisional Laweut dan Ranup Lampuan, tarian kontemporer dengan tema Baca, mendongeng dan membaca puisi. Anak-anak tampil sangat baik. Mereka tidak hanya tampil tetapi juga memberikan wawasan atau pengetahuan baru kepada penonton seperti anak-anak dari Baling Karang bercerita tentang Sejarah Nama Baling Karang, anak-anak dari Sarah Baru menampilkan Tari Laweut yang memiliki makna mendalam.

Kami sangat menghargai semua dukungan dari penduduk desa. Namun, tidak kalah pentingnya, kami sangat menghargai semua dukungan dan bantuan sukarelawan selama acara. Kami ingin mengucapkan terima kasih atas kinerja luar biasa mereka.

Kami berharap pameran Pustaka Kampung Impian ini mencapai tujuannya untuk memberikan banyak peluang bagi anak-anak di daerah tertinggal, untuk menginspirasi banyak orang dengan melihat karya anak-anak, untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa setiap anak dapat memaksimalkan potensi ketika memperoleh peluang luas, untuk menunjukkan kepada penduduk desa bahwa anak-anak di desanya dapat melakukan yang terbaik di kota besar, dan untuk mendorong anak-anak desa belajar lebih banyak.




0 comments:

Post a Comment