Monday, January 1, 2018

Selamat Datang di Lapeng

setelah berada di boat selama 2 jam, sampailah kami di Gampong Lampuyang
“Yeay, sudah sampai di Lapeng,” saya berucap  senang.
Para penduduk terlihat ramah menyambut kedatangan kami petang itu. Berasa berada di kampung sendiri, padahal ini baru pertama kalinya saya di sini.
* * *
Perjalanan menuju Lapeng untuk pertama kalinya ini ditempuh dengan menggunakan kapal besar yang ditaksir mampu menampung 100 orang. Saya dan rombongan menempuh perjalanan selama 2 jam dari Pelabuhan Lampulo hingga tiba di Dermaga Gampong Lampuyang, Pulo Aceh. Dari Gampong Lampuyang, butuh waktu sekitar 40 menit lagi menggunakan pick up. “Sekarang sudah bisa pakai pick up karena jalannya sudah mulai diperbaiki, sebelumnya kalau naik motor biasanya jatuh berkali-kali,” tutur Bang Romi.
 
menggunakan pick up dari Dermaga Lampuyang menuju Lapeng
Sepanjang perjalanan menuju Lapeng, saya melihat beberapa bangunan yang tidak dipergunakan. “Sayang sekali dana negara dipakai hanya untuk membangun bangunan yang tidak dimanfaatkan secara efektif, alangkah lebih bijak jika dipakai untuk kemaslahatan masyarakat. Terlalu sering pemerintah kita ini menganggarkan pembangunan ini dan itu, hanya sekadar melunasi pelaksanaan program, tanpa memaksimalkan tujuan dari program itu. Ah, padahal masih banyak masyarakat miskin di negara ini. Kenapa tidak memodali mereka saja sehingga bisa lebih mandiri? Mengapa harus membangun ini, membangun itu,” gumaman saya pun melebar.
* * *

Petang pun tiba. Waktu menunjukkan pukul 18.25. Saya akhirnya melihat Lapeng, senyuman ramah masyarakat, anak-anak kecil yang bermain dan para pemuda yang sedang bermain basket. Keramahtamahan masih sangat terlihat di desa ini. Semoga ini akan terus bertahan ditengah modernisasi dan pembangunan tiada henti yang kadang kebablasan saat ini. 


2 comments:

  1. seruunyaaaa ~
    Di aceh rasa berada di Makassar ji kak dih, ikut kegiatan sana-sini, pergi ke sana-sini, geliatta tetap sama meski tempatnya berbeda. haha sehat-sehatki selalu kakak! rindunya mi adik curhat :P hahaha

    ReplyDelete
  2. Iya dik bebh Nunu..bukan dimananya sebenarnya, tapi gimana kitanya dan bersama siapa...kalau tetap di lingkaran yang sama, dimanapun..kegiatan-kegiatannya akan sama juga, kesana-kesini juga....duh saya sepertinya lebih rindu inie :)

    ReplyDelete