Tuesday, August 28, 2018

Pameran Karya, Sarana Apresiasi Untuk Anak-Anak dari 5 Kampung Impian di Aceh

Foto seusai pameran. Dokumentasi Rumah Relawan Remaja

Pameran Karya Pustaka Kampung Impian yang dilaksanakan tanggal 25-26 Agustus 2018 telah selesai. Sebuah perhelatan singkat yang kembali berakhir dengan hubungan kekerabatan yang erat.

“Saya senang kak, karena bisa tampil menari depan banyak orang di Museum Tsunami,” kata Syukriah saat saya tanyakan perasaannya di hari kedua pameran. Syukriah adalah salah satu anak Lapeng yang aktif mengikuti Pustaka Kampung Impian, sebuah program yang telah dijalankan komunitas Rumah Relawan Remaja (3R) sejak tahun 2016 di 5 desa terpencil di Aceh.


Syukriah tidak sendiri. Perasaannya mewakili perasaan anak-anak lainnya dari Desa Lapeng dan Rinon di Pulo Aceh di Kabupaten Aceh Besar; dari Desa Bah dan Serempah di Kabupaten Aceh Tengah serta dari Desa Baling Karang di Kabupaten Aceh Tamiang yang juga tampil dengan berbagai penampilan seni tradisional pada tanggal 25-26 Agustus 2018.

Kesempatan berharga untuk bisa tampil di Banda Aceh dikemas dengan nama Pameran Karya Pustaka Kampung Impian. Dalam pameran karya, para pengunjung bisa melihat penampilan seni tari Ranup Lampuang, Likok Pulo, Didong dan Tari Bines. Selain itu, ada pembacaan puisi dari karya anak desa, berbagai hasil prakarya (misalnya dompet dan gantungan kunci), kumpulan tulisan dan miniatur desa yang dipajang diatas meja, hasil-hasil gambar yang ditempel di jaring-jaring, prakarya bahan bekas yang disusun di lemari, lukisan-lukisan anak-anak serta foto-foto kegiatan yang tertata secara menarik
 
beberapa pajangan selama pameran. Dokumentasi : Rumah Relawan Remaja
Para pengunjung Museum Tsunami terkesima dengan karya-karya anak-anak. Hal ini bisa saya lihat waktu mereka mendekat di beberapa karya, misalnya karya lukisan dan miniatur desa. Di buku tamu pun, saya menemukan kesan yang ditulis semisal “inspiratif,” “karya yang luar biasa,” serta ungkapan-ungkapan puas lainnya. Para relawan panitia, apalagi Guru Impian sangat semangat menjelaskan jika ada pengunjung yang bertanya. Ah, saya banyak tersenyum lepas melihat semangat dan antusias para relawan selama pameran.
Dokumentasi : Rumah Relawan Remaja

Selama 2 hari melaksanakan pameran, akhirnya haru biru yang hadir. Hal ini tentu saja karena melihat proses dan hasil dari karya anak-anak binaan program Pustaka Kampung Impian. Sebagai bukti bahwa memang setiap anak itu mampu, jika mendapatkan kesempatan. Seperti yang dipaparkan bang Romi mewakili relawan 3R pada pembukaan pameran bahwa pameran ini bertujuan mengapresiasi karya anak-anak dari desa-desa terpencil di Aceh, karena kita percaya bahwa anak-anak di dunia ini semuanya mampu jika diberikan kesempatan.

Selain dari anak-anak, bagian penting yang juga membuat kegiatan 3R ini sukses adalah masyarakat terutama perangkat desa di 5 desa. Mereka dengan keterbukaan menerima relawan 3R berkegiatan dan belajar hidup bersama masyarakat di sana. Mereka juga yang dengan semangat mengantarkan anak-anak dari desa yang jauh hingga tiba di Banda Aceh untuk tampil di museum

Hal penting lainnya adalah sinergitas dan kerjasama para relawan panitia yang banyak menghabiskan pikiran, tenaga, waktu, bahkan hingga waktu tidur mereka berkurang demi mempersiapkan pameran ini. Thanks for making this awesome event happened! Terima kasih kalian.


Hingga akhirnya, semua yang hadir dan berkontribusi selama pameran karya Pustaka Kampung Impian berlangsung sepakat bahwa pameran ini adalah sarana apresiasi untuk anak-anak dari 5 desa, dimana desa mereka adalah kampung impian untuk banyak orang, terkhusus di Aceh. Kampung Impian, yang bisa terus berkembang dengan berbagai potensi didalamnya. 

0 comments:

Post a Comment