Wednesday, August 3, 2016

2 Jam Menghadiri Festival Kampung Budaya dan Seni Makassar

aku adalah kau
kau adalah aku
aku ingin kita berdampingan meski tak abadi
karena setiap detik akan menjadi sejarah
dan sejarah itu akan mengabadikan

Itulah potongan lirik dari musikalisasi puisi berjudul “Aku Sejarah” yang ditampilkan oleh UKM Seni Aksara FIP UNM pada kegiatan Festival Kampung Budaya dan Seni Makassar. Penampilan musikalisasi puisi dari UKM Seni Aksara itu hanyalah salah satu dari berbagai tampilan seni yang mampu menyita perhatian banyak orang yang menghadiri kegiatan ini. Termasuk saya, yang hanya menghabiskan  2 jam berada di festival tersebut.
UKM Seni Aksara

Penampilan lainnya yang juga menyita perhatian saya adalah pembacaan puisi dari Laely, salah satu siswa SMA 2 Makassar. Laely membacakan sebuah puisi karya Eka Budianta yang berjudul Aku Mutiara Bangsa Indonesia. Potongan puisinya “aku pemilik garis khatulistiwa, dilahirkan pertiwi untuk merdeka.” Cara membaca Laely yang tegas dan berirama tentu saja membuat penonton bertepuk tangan.
Laely sedang membacakan puisi
Selain itu, pada kegiatan yang dilaksanakan di Benteng Rotterdam pada 3 Agustus 2016 ini, saya pun menyaksikan berbagai tarian kreasi misalnya tari dari Tana Toraja dan Tari dari Luwu. Kedua tarian ini lagi-lagi menambah khasanah pengetahuan saya tentang keanekaragaman seni yang dimiliki Sulawesi Selatan.


* * *

Meski hanya sempat 2 jam di sini, saya pun mengajak beberapa siswa kami di Asrama Bosowa School Makassar. Semoga kegiatan ini menambah pengetahuan mereka tentang budaya dan seni Makassar sebagai kekayaan budaya Indonesia. 
let's be happy (^_^)

0 comments:

Post a Comment