Sunday, August 28, 2016

Bahagia Jadi Bagian Antrian Panjang Film Uang Panai

Sejak diputar perdana pada tanggal 25 Agustus 2016, film Uang Panai membuat antrian panjang untuk mendapatkan tiketnya. Film ini tidak hanya menarik orang-orang dewasa, tapi juga remaja bahkan anak-anak.

Film yang diputar di 14 kota di Indonesia ini merupakan film karya sineas muda Makassar yang menceritakan tentang uang mahar sebelum menikah di suku Bugis Makassar. Film ini mendeskripsikan perjuangan seorang laki-laki bernama Anca saat ingin meminang Risna, gadis Bugis yang ingin diperjuangkannya. Niat tulus Anca itu terbendung oleh Uang Panai yang ditentukan oleh keluarga Risna. Berbagai perjuangan pun dilakukan Anca. Dia pun dibantu oleh Abu dan Tumming yang selalu hadir sebagai sahabat terbaik bagi Anca. Harga dirinya sebagai putra Bugis Makassar dipertaruhkan. Pada akhirnya dia pun mampu membukikan itu.
* * *
Film komedi romantis yang digarap oleh Makkita Cinema Production berhasil membuat para penonton, termasuk saya tertawa terpingkal-pingkal dan ikut terbawa oleh semangat berjuang Anca. Kisah percintaan dan persahabatan dibuat dengan alur yang tidak membosankan. Pemilihan berbagai tempat dan soundtracks pun menjadi kekuatan dalam film ini.  Tidak heran jika film ini laris manis.




Meski harus antri dan duduk di jejeran kursi kedua, saya pun bahagia dan bangga menonton film ini. Uang Panai, sebuah karya dari Makassar untuk Indonesia.

1 comment: