Monday, April 4, 2016

Menikmati Liburan Di ”Ambon Manise” (Part 2 of 6)

Enjoying Holiday in "Ambon Manise"
It's about trip at Hila
Setelah menikmati kota “Ambon Manise”,  Nowen  dan Chalid mengajak saya berkunjung ke daerah Hila. Butuh waktu sekitar 1 jam dengan kendaran bermotor untuk tiba di tempat itu. Selama di Hila, ada beberapa tempat yang juga wajib di kunjungi.
After enjoying the city of "Ambon Manise", Nowen and Chalid told me to visit  Hila. It took about 1 hour by motorcycle. At Hila, there are some places that must be visited.

Masjid Wapauwe (Wapauwe Mosque)
Masjid Wapauwe merupakan masjid kuno yang berusia hampir 7 abad. Kisah tentang keberadaan masjid ini bisa ditemukan di papan informasi yang terletak di sebelah kiri masjid.
Masjid Wapauwe is an old mosque. It  was almost seven centuries. Stories about the existence of this mosque can be found on the information board located on the left-side of the mosque.








Wapauwe Mosque
Masjid yang merupakan situs sejarah masuknya agama Islam di Maluku ini memiliki konstruksi bangunan yang unik karena tidak menggunakan paku. Berada di sini, saya merasakan unsur reliji yang kuat.
The mosque is a historical site which told how Islam arrived in Maluku. It has a unique construction because it does not use nails. Being here, I felt a strong religiousity.


Benteng Amsterdam (Fort Amsterdam)
Benteng ini merupakan bukti sejarah penguasaan VOC di Ambon. Awalnya benteng ini yang memiliki 3 lantai ini didirikan oleh Portugis pada tahun 1512 dan diambil alih kekuasannya oleh Belanda pada abad -17.
This fort is a history proof  of the VOC mastery in Ambon. Originally this fort which has three floors was founded by the Portuguese in 1512 and taken over by the Dutch at 17th century






Gereja Imanuel (Imanuel Church)
Gereja ini berdekatan dengan Benteng Amsterdam, untuk berjalan kaki pun bisa. Meskipun gereja ini sempat rusak saat konflik di Maluku, tapi masih ada beberapa peninggalan benda kuno didalamnya.
The church is close to Fort Amsterdam, which can be reached on foot. Although this church was damaged during the conflict in Maluku, but there are still some relics of ancient objects therein.

Sekretariat Komunitas Rumah Kita Hila dan Konsina Hila
(Community Secretariat of Rumah Kita Hila and Konsina Hila)
Sebuah sekret kecil bercat merah putih, terasa penting bagi saya untuk  diceritakan kepada teman-teman yang membaca blog ini. Tidak ada salahnya berkunjung kesini, mencari sahabat baru, yang bahkan saat itu menjadi tour guide selama di Hila.
A small secretariat with red-white painted, was important for me to share for those who read my blog. The people here welcomed me so friendly. I found new friends who became my tour guides at Hila.

Sekretariat ini merupakan sekret komunitas Rumah Kita dan KPA Konsina. Sekret yang bagian belakangnya terdapat halaman yang luas, hamparan laut serta deretan pohon, memungkinkan kita menikmati buku bacaan sambil rebahan di hammock yang terpasang diantara 2 pohon. 
The Secretariat is a place for Rumah Kita and KPA Konsina. There are sea and a row of trees, allowing us to enjoy reading a book while lying on a hammock attached between two trees

0 comments:

Post a Comment