Tuesday, July 5, 2016

Suka Cita di Bulan Ramadan 1437 Hijriyah


Sabda Nabi Saw yang artinya : “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim). 
* * * 
Tadi malam, di rumah kecil kami di daerah Sudiang, Makassar, mama mengaji sekuat tenaga, mencoba menyelesaikan jus 30. Ini untuk kedua kalinya mama khatam di Ramadan 1437 Hijriah ini. Tentu itu tidak mudah baginya, di tengah padatnya jahitan yang juga jadi tumpuan kehidupan keluarga kami. Tidak jarang mama begadang, tidur setelah shalat subuh. Mama mencoba menyeimbangkan waktu untuk istirahat, kerja dan ibadah. Tapi itulah mama, kadang mengurangi jatah istirahat untuk menyelesaikan berbagai tanggungjawabnya.

Masih tadi malam, di rumah yang sama. Saya mendengar adik mengaji seusai shalat maghrib, lalu berhenti beberapa saat sebelum adzan isya terdengar. Kemudian  bergegas mengajak bapak ke masjid.

Ada rasa bahagia menggerayangi pikiran saya semalam. Melihat mama, bapak, dan adik mengatur waktu untuk menyeimbangkan berbagai pekerjaan duniawi dan mengejar kebahagiaan hakiki.
* * *
Saya pun kembali merentangkan kenangan saya di 30 hari Ramadan ini. Alhamdulillah, Ramadan 1437 Hijriah, saya lalui dengan suka cita. Tersedia waktu untuk bisa berbuka bersama keluarga; meski tidak banyak, ada waktu untuk tarwih dan i’tikaf serta ibadah lainnya bersama keluarga; meski tidak banyak, ada waktu untuk pergi belanja bersama keluarga, ada waktu bagi saya untuk membantu mama menjahit; meski tidak banyak, ada waktu mengenang hari kelahiran dengan cara sederhana, ada waktu berbagi bersama teman-teman, serta banyak waktu lain untuk bisa produktif. Tentu saja, suka cita ini hadir karena saya bisa belajar lebih menyeimbangkan pekerjaan duniawi dan mengejar kebahagiaan hakiki.

Perasaan bahagia dan suka cita itu bukan hanya saya yang rasa. Melihat beberapa catatan teman-teman pada tantangan #SIGiMenulisRamadan, saya mencoba memperhatikan kebahagiaan dan suka cita mereka di ramadan ini.  Indi yang akhirnya berkumpul bersama keluarga, Amma menikmati Ramadan pertama di Belanda bersama Ahu dan orang-orang yang baru diakrabinya beberapa bulan, Oshin menikmati Ramadan di Jepang demi mengejar cita-citanya, Nunu menjalani berbagai rutinitas positif di tengah puasanya, Inov bersama teman-teman di Palu berbagi melalui SIGi Palu yang baru dilaunching di Ramadhan ini, Adri yang bahagia dengan bangkit dari beberapa penyesalan misalnya kembali belajar Bahasa Arab seperti yang dilakukannya dulu, Kikiyu yang menikmati kerinduan untuk bisa kembali bertemu Ilahi Rabbi di Masjid Nabawi serta berbagai aktivitas positifnya, Jabbar yang selalu siap dimintai bantuan ini terus belajar memaknai kehidupan , Ratih yang menikmati kesibukan pekerjaannya serta Ancha dan ceritanya bersama tim Nusantara Sehat yang melayani di pos lansia. Subhanallah.
* * *
Inilah Ramadan, waktu dimana Allah menyediakan pahala berlipat-lipat untuk setiap ibadah yang kita lakukan. Hingga membuat kita selalu menyambut Ramadan ini dengan suka cita. Hingga membuat kita memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mendapat keridhoan Allah. Berharap kelak, kita menjadi manusia yang beruntung dan dirahmati oleh-Nya.

ditulis saat menikmati siang di hari ke-30 Ramadan, sebelum mudik ke Soppeng
* * *
Alhamdulillah, 30 hari di Ramadan 1437 Hijriyah terlalui
Esok, 1 Syawal pun mendatangi
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Semoga kita menjadi manusia yang suci
Hingga kelak bersama di surga yang dinanti

Tulisan ini diikutsertakan dalam tantangan #RamadanDay30 #SIGiMenulisRamadan
Baca tulisan SIGiers Makassar yang lain
Kyu     : kyuuisme.wordpress.com
Nunu   : nuralmarwah.com

0 comments:

Post a Comment