Saturday, July 9, 2016

Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Soppeng di Hari Idul Fitri

Bagian Kedua “Cerita Lebaran”
gerbang rutan
Seusai shalat idul fitri di Masjid Nurul Ittihad, kami pun melaju menuju Akkalibatue; Soppeng; kampung halaman tercinta. Setiba disana, kami sekeluarga kemudian melahap santapan yang sudah disiapkan oleh Tante Nawwa, adik bungsu mama. Sesuai rencana sebelumnya, setelah melahap santapan idul fitri dari tante tercinta, kami bergegas Rumah Tahanan (rutan) Soppeng.
* * *
Saat memasuki area rutan Soppeng yang merupakan tingkat kelas II B, barang-barang bawaan kami diperiksa. Hp dan sebagainya tidak diizinkan masuk.

Setelah pemeriksaan, kami langsung tiba di ruang kunjungan. Semacam koridor yang agak lebar. Penuh sesak oleh para keluarga narapidana. Siang itu saya menjenguk sepupu saya, sebut saja X. Si X terjerat kasus perempuan hingga divonis beberapa bulan. Kasus perempuan di sini semacam pencemaran nama baik.
* * *
Kami duduk lesehan di ruang kunjungan. Ruang ini adalah ruang terbuka. Di depan kami terdapat tulisan besar Taman Bacaan, tempat biasanya para narapaidana membaca, kata si X. Di depan Taman Bacaan, terdapat beberapa orang yang siap menghibur dengan suara merdu mereka. Seseorang nampak bahagia memegang keyboard, yang lainnya bergantian menyanyi.
“Mereka itu tahanan kasus narkoba,” kata X saat saya bertanya siap mereka.
“Berapa lama di tahan?” tanyaku lagi.
“2 tahun minimal. Di sini itu kebanyakan kasus narkoba, pencurian, pembunuhan dan perempuan,” ujarnya sambil menyebutkan beberapa narapidana lainnya yang ternyata tidak hanya berasal dari Pulau Sulawesi, bahkan dari beberapa pulau di Indonesia.
Tepat di sebelah kanan Taman Bacaan, ada Masjid At-Taubah,tempat para narapidana melaksanakan ibadah.
“Shalat Idul Fitri di situ tadi?” tunjukku ke arah Masjid At-Taubah.
“Iya. Setelah shalat semua narapidana menangis, tanpa terkecuali. Bahkan petugas rutan pun menangis, mungkin sedih melihat kami,” ujar si X.

Setelah X bercerita banyak tentang shalat Idul Fitri yang dilaksanakannya, kami kembali mendengarkan suara merdu para tahanan yang menghibur banyak orang di rutan Soppeng ini. Meski terlihat para narapidana sempat terharu karena kunjungan keluarga, tersirat pula kebahagiaan masih bisa melihat keluarga mereka yang berkunjung di hari nan fitri ini. Semoga para narapidana tersebut bisa belajar banyak tentang makna kebersamaan keluarga.

0 comments:

Post a Comment