Monday, June 13, 2016

Soundman, Peran Besar Yang Kadang Terlupakan


“Saya saja yang jadi soundman, kalau tidak ada yang mau!”

Kata-kata itu keluar dari WU, seorang teman yang terpilih mewakili provinsi kami untuk sebuah program kepemudaan yang bergensi. Kata-kata itu keluar saat WU melakukan meeting online dengan para perwakilan provinsi lainnya. WU sempat heran, untuk beberapa posisi yang notebenenya akan tampil di depan banyak orang, semua sibuk mengajukan diri. Ketika tiba pemilihan posisi soundman yang notabenenya hanya akan bergelut dibelakang layar, tidak ada seorang pun yang mau. Pada akhirnya si WU dengan berbagai bakat mumpuni dalam banyak hal itu  yang mengajukan dirinya.

Setelah WU bercerita tentang meeting online tersebut, saya pun berkesimpulan bahwa posisi soundman itu dipilih WU bukan sekadar mengalah kepada teman-temannya yang selalu ingin “sok eksis,” tapi WU sadar tentang peran besar soundman yang menjadi bagian penting kesuksesan sebuah pementasan besar.
* * *
Ada lagi cerita lain dari AR, seorang teman dengan berbagai prestasi bergengsi. Tahun lalu, dia diamanahi sebagai seorang soundman pada sebuah kegiatan bertaraf internasional.

Kemampuan AR untuk berada di atas panggung dan dilihat oleh ratusan bahkan jutaan pasang mata tidak diragukan lagi. Sehingga menurut saya, posisi soundman untuknya kurang sesuai. Sayangnya, teman-teman yang mengamanahinya itu tidak mengetahui prestasi-prestasi AR. Itu karena sifat AR yang humble dan tidak ingin memperlihatkan berbagai prestasinya secara gamblang.

Pada akhirnya AR pun menjalankan amanah tersebut dengan baik dilengkapi dengan opening yang memukau darinya. Pementasan bertaraf internasional itu pun berlangsung dengan sukses.
* * *
Dari cerita WU dan AR, saya pun semakin belajar untuk bisa lebih memahami peran besar orang-orang yang ada di belakang layar. Soundman misalnya, perannya dalam mengatur sebuah pementasan tidak bisa dipandang remeh. Bagaimana mungkin pementasan tersebut akan sukses tanpa seseorang yang mengatur mixer, equalizer, power atau speaker dan menciptakan suara-suara yang mengalun indah? Meski terkadang kita hanya memberi apresiasi pada orang-orang yang tampil dan terlihat oleh mata kita, hingga melupakan orang-orang yang dibelakang layar tersebut. Seperti soundman yang memiliki peran besar tapi kadang terlupakan.

Semoga kita bisa sama-sama terus belajar untuk menghargai orang-orang yang peran besarnya kadang (bahkan sering) kita lupakan.

Tulisan ini diikutsertakan dalam tantangan #RamadhanDay7 #SIGiMenulisRamadhan
Baca tulisan SIGiers Makassar yang lain
Jabbar : begooottt.wordpress.com
Nunu   : nuralmarwah.com
Adry    : bukanamnesia.blogspot.com
Amma : nurrahmahs.wordpress.com
Kyu     : kyuuisme.wordpress.com
Inov    : inanovita.blogspot.co.id
Indi     : indritriyani.wordpress.com
Ratih   : burningandloveable.blogspot.com
Anca    : rancaaspar.wordpress.com
Oshin  : uuswatunhasanah.tumblr.com


0 comments:

Post a Comment